androidvodic.com

Letjen (Purn) Marciano Norman dan Nasib PON XX (1): Penyelenggaraan Olimpiade Tokyo Jadi Referensi - News

PANDEMI Covid-19 yang dimulai pada Maret 2020 lalu mengakibatkan terhentinya seluruh even olahraga di Indonesia, termasuk Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 di Papua.

Rencana semula PON ke-20 digelar pada 20 Oktober hingga 2 November 2020, kemudian diundur ke 2 Oktober hingga 13 Oktober 2021.

Begitu pula pelaksanaan Piala Dunia U-20 pada 2021 di Indonesia juga dibatalkan FIFA dan digeser ke 2023.

Semua akibat pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum dapat diatasi.

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman tengah merancang tiga skenario terkait PON ke-20 yaitu berjalan normal (ada penonton), berlangsung tanpa penonton, atau mengundurkan kembali pelaksanaannya.

"Masih terlalu dini kalau pada saat ini saya sampaikan kapan batas waktu akhir untuk mengajukan rekomendasi mengenai pelaksaan PON XX kepada Presiden Joko Widodo, melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)," ujar Marciano Norman dalam wawancara eksklusif di kantor Tribun Network, Jakarta, Rabu (20/1/2021).

Baca juga: PON XX Papua Kemungkinan Tanpa Penonton, Ketum KONI: Bisa Lewat Live Streaming

Mantan Komandan Paspampres itu didampingi Sekjen KONI Pusat TB Ade Lukman beserta jajaran.

Berikut petikan wawancara dengan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut.

Bisa Anda jelaskan bagaimana nasib PON XX di Papua?

Even-even 2020 termasuk PON, akibat pandemi Covid-19, telah diputuskan oleh Pak Presiden pelaksanaannya diundur 1 tahun. Semula Oktober 2020 menjadi Oktober 2021.

Demikian pula even olahraga internasional seperti olimpiade yang harusnya Agustus 2020 juga diputuskan diundur ke 2021.

Saya sependapat, dalam kondisi Covid-19 ini kita juga harus tetap optimistis. Even-even olahraga yang tertunda tetap harus menggeliat.

Karena apa? Pada 2020, para atlet yang telah memasuki pemusatan latihan nasional dan daerah untuk PON XX mereka harus dikembalikan ke asalnya masing-masing untuk melakukan latihan secara mandiri.

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Kantor Tribun Network, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2021). Tribunnews/Irwan Rismawan
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Kantor Tribun Network, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2021). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Namun ada beberapa cabang olahraga yang memutuskan tetap melakukan pelatnas seperti angkat besi, bulutangkis, menembak, taekwondo, dan panahan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat