androidvodic.com

Mendag Ungkap Penyebab Tidak Stabilnya Harga Daging Ayam pada Awal Ramadan - News

Laporan Wartawan News, Reynas Abdila

News, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menjelaskan penyebab harga bahan pokok daging ayam menjadi tidak stabil di awal Ramadan 1442 Hijriah.

Tidak hanya daging ayam, harga telur ayam ras pun mengalami gejolak karena tingginya permintaan.

"Memasuki bulan puasa Ramadan memang daging ayam dan telur terjadi fluktuasi harga yang sangat tinggi. Mereka untung empat bulan tetapi mengalami kerugian delapan bulan dalam satu tahunnya," kata Lutfi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (16/4/2021).

Baca juga: KPPU Angkat Bicara Soal Melonjaknya Harga Daging Ayam di Awal Ramadan

Menurut Mendag, pemerintah memberikan toleransi kenaikan harga bagi peternak ayam apalagi mereka sempat mengalami harga jatuh akibat surplus.

"Saya mohon izin jangan dibicarakan dulu soal daging ayam dan telur karena ini masalah peternak rakyat. Ini kasihan biarkan mereka mendapat keuntungan yang baik selama Ramadan ini," kata Lutfi.

Kemendag mencatat rata-rata harga daging ayam pada Kamis (15/4/2021) sebesar Rp 37 ribu per kilogram.

Baca juga: Api Merambat Cepat, 3 Kwintal Daging Sapi Siap Jual Hangus Terbakar

Harga itu naik 8,19 persen dibandingkan bulan lalu yang juga naik 5,41 dari pekan sebelumnya.

Mendag menerangkan bahwa secara keseluruhan harga bahan pokok stabil.

"Prediksinya ini karena suplai industri yang cukup," lanjut dia.

Kemendag berjanji akan membuat regulasi yang lebih baik lagi agar kenaikan harga bagi usaha perunggasan nasional lebih konsisten.

Kata KPPU

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memantau harga komoditas pangan yang mengalami lonjakan di awal Ramadan 1442 Hijriah.

Komisioner KPPU Guntur S Saragih menyampaikan konsumsi tertentu mengalami fluktuasi harga memasuki bulan puasa di antaranya daging ayam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat