androidvodic.com

Politikus PKS Dorong PBB Ikut Tekan China Atas Genosida Uighur - News

Laporan wartawan News, Danang Triatmojo

News, JAKARTA - Parlemen Inggris menyebut China telah melakukan genosida terhadap etnis Uighur di Provinsi Xinjiang, pekan lalu.

Komisi I DPR RI menyebut persoalan Uighur memang sudah seharusnya diangkat jadi masalah serius dunia.

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKS, Al Muzammil Yusuf mengatakan Indonesia juga harus bersuara terhadap pelanggaran berat HAM tersebut.

Sebab tanpa tekanan negara dunia, China dianggap tak akan mengubah represinya.

Baca juga: China Bela Diri Soal Kondisi Uighur, DPR Sebut Hanya Lips Service Tanpa Bukti

"Karena tanpa tekanan negara-negara dunia di PBB dan IPU (International Parliamentary Union), China tentu tidak akan merubah represi HAM-nya terhadap Uighur," kata Al Muzammil Yusuf kepada wartawan belum lama ini.

Politikus PKS ini menyebut apa yang dilakukan pemerintah China terhadap etnis minoritas di Uighur jauh dari rasa kemanusiaan.

Seperti, penyiksaan, memisahkan anak dengan orang tua, dan membangun penjara massal bagi muslim Uighur.

Baca juga: Singgung Uighur hingga Rohingya, Ini Pernyataan Lengkap Presiden Biden Terkait Awal Ramadan

"Itu cara-cara terbelakang. Sekarang ini wajah dunia adalah kemanusiaan. Pesan dunia internasional, yaitu jauhi tindakan intimidasi, pelecehan atas HAM," jelasnya.

Senada dengan DPR RI, Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (CENTRIS) mengatakan respons keras parlemen Indonesia sudah tepat.

Indonesia sebagai negara demokratis perlu menyerukan agar China menyetop aksi genosida di Xinjiang.

Baca juga: Warga Uighur Gelar Unjuk Rasa di Turki Saat Menteri Luar Negeri China Berkunjung

"Satu per satu negara-negara demokratis di dunia khususnya parlemen mereka, telah bersuara, menyerukan China untuk menghentikan aksi genosida terhadap etnis Uighur. Parlemen kita (DPR RI) sudah baik merespons permasalahan ini mengingat rakyat yang mereka wakili di parlemen, mayoritas beragama islam," kata peneliti CENTRIS, AB Solissa kepada wartawan, Jumat (30/4/2021).

Ia menilai DPR tetap harus memberikan pengaruhnya dalam upaya menyelamatkan jutaan muslim Uighur. Apalagi tak terhitung jumlah suara rakyat Indonesia yang meminta China menyetop bentuk kejahatan kemanusiaan tersebut.

"Ini jelas sikap dan keinginan masyarakat Indonesia, yang umumnya sama dengan warga dunia," kata dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat