androidvodic.com

KKP Kerahkan 2 Kapal Pengawas dan 1 Pesawat Pemantau Dalam Operasi GANNET 2021 - News

News, JAKARTA - Plt Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang juga Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Antam Novambar mengatakan pihaknya mengerahkan dua kapal pengawas dan satu pesawat pemantau dalam Operasi GANNET kelima tahun 2021.

Ia menjelaskan pengerahan dua kapal dan satu pesawat tersebut merupakan bukti keseriusan KKP dalam operasi kerjasama antar pemerinrah Indonesia dan pemerintah Australia tersebut.

"Dalam operasi Gannet ini KKP akan mengoperasikan dua kapal pengawas yaitu KP Orca-4 dan KP Hiu 14 serta satu pesawat pemantau air surveillance. Ini merupakan bukti keseriusan KKP dalam mendukung kerja sama operasi GANNET ini," kata Antam secara virtual pada Senin (24/5/2021).

Baca juga: Kepala Bakamla RI Resmi Buka Patroli Terkoordinasi Indonesia-Australia Operasi GANNET 2021 

Antam juga menyampaikan apresiasi dan menyambut positif penandatanganan Memorandum of Understanding antara Dirjen PSDKP dan ABF. 

Ia berharap operasi tersebut berjalan lancar sesuai rencana dan mengingatkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Mudah-mudahan ini akan menjadi langkah yang akan semakin memperkuat kerja sama antar kedua lembaga dalam pelaksanaan pengawasan dan penegakan hukum," kata Antam.

Operasi tersebut merupakan operasi patroli keamanan maritim terkoordinasi yang digelar antara pemerintah Indonesia dan Australia di perbatasan laut Indonesia dan Australia.

Selain Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI), pihak lain yang juga terlibat dalam operasi tersebut antara lain Bakamla RI The Australian Border Force (ABF), dan Australian Fisheries Management Authority (AFMA).

Baca juga: KKP Gelar Galeri Pasar Laut Indonesia, Tawarkan Olahan Ikan hingga Produk Kecantikan

Operasi GANNET kelima merupakan satu di antara bentuk komitmen Indonesia dan Australia dalam melindungi masing-masih wilayah perairannya. 

Operasi tersebut akan dilaksanakan melalui komunikasi terpadu antar instansi terkait, pertukaran informasi, serta patroli gabungan antara kapal-kapal dari Bakamla, PDSKP dan MBC.

Tujuan utama dari operasi tersebut adalah mendeteksi, menangkal dan menangani berbagai aktivitas ilegal di laut, serta mengembangkan kerja sama lebih lanjut antar instansi terkait dari Indonesia dan Australia. 

Fokus utama pada operasi tersebut termasuk IUU Fishing, penyelundupan manusia dan perdagangan orang, perlindungan lingkungan, serta kejahatan antar negara yang terorganisir lainnya yang terjadi pada wilayah operasi bersama. 

Sedangkan fokus geografis utama pada operasi kali ini adalah wilayah timur Indonesia yang berbatasan dengan Australia. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat