androidvodic.com

Jokowi Diminta Tangani Polemik TWK KPK, MAKI: Jangan Ayam Petelur Saja yang Dianggap Penting - News

Laporan Reporter News, Rizki Sandi Saputra

News, JAKARTA - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman, meminta peran serta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menanangi sengkarut TWK pegawai KPK.

Menurut Boyamin, menilik Undang-Undang KPK Nomor 19 tahun 2019, KPK masuk dalam rumpun eksekutif, yang kedudukannya langsung berada dalam pertanggungjawaban Presiden.

"Ingat bahwa memang ini tugas nya beliau (Presiden) wewenang beliau, moral delegasinya beliau, satu-satunya itu, tidak ada cara lain, demonstrasi pun tidak ada gunanya, jadi proses hukum pun tidak ada gunanya, jadi harus keputusan Presiden," kata Boyamin saat ditemui awak media di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (21/9/2021).

Ia menyinggung soal polemik TWK yang ada di dalam tubuh lembaga antirasuah tersebut, di mana pada akhir bulan ini akan ada 57 pegawai diberhentikan dari KPK.

Kata Boyamin, Presiden Jokowi jangan hanya menanggap persoalan peternak ayam petelur saja yang dinilai penting hingga akhirnya diundang ke Istana, tetapi persoalan TWK pegawai KPK pun harus dianggap penting.

Baca juga: Ini Pertimbangan MAKI Belum Laporkan Pimpinan KPK Lili Pintauli ke Kejaksaan Agung

"Loh ini kan, telur ayam yang di Blitar saja diurusi, Atta Halilintar aja diurusi berkaitan dengan musik diundang ke istana, nah ini sama-sama pentingnya, enggak usah ngomong enggak penting loh ya, telur penting juga, maka presiden juga harus urusi TWK," ucapnya.

Polemik TWK pegawai KPK ini menurut Boyamin bisa berdampak memecah belah bangsa.

Karenanya, dinilai sangat penting Presiden Jokowi untuk mengambil sikap dalam sengkarut TWK ini.

"Saya tarik kembali ke tadi urusan bertelur ayam, beli jagung mahal aja, gara-gara demonstrasi dia ditangkap kemudian di undang ke istana," katanya.

Baca juga: Ini Kata Anies Baswedan Setelah Diperiksa KPK Selama 5 Jam

"Itu kan perbandingannya, yang urusan ayam telur aja dianggap penting, masa urusan TWK KPK yang korupsi bisa membubarkan negara ini dianggap tidak penting, saya ingatkan itu saja," ujar Boyamin.

Diberitakan sebelumnya, Seorang peternak ayam petelur bernama Suroto, beberapa hari lalu melakukan aksi 'nekat' dengan membentangkan spanduk saat Presiden RI Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Blitar, Jawa Tengah.

Atas aksinya tersebut Suroto ditangkap dan diundang ke Istana untuk dapat bertemu dan berbincang langsung dengan orang nomor satu di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Suroto mengaku bahwa Presiden Jokowi berterimakasih kepadanya atas aksi tersebut.

Baca juga: Ada apa Danpuspom TNI Datangi Gedung KPK?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat