Survei SMRC: 75% Responden Tidak Setuju Presiden Jokowi Disebut Orang PKI - News
Laporan Reporter News, Rizki Sandi Saputra
News, JAKARTA - Lembaga Survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) mengeluarkan hasil survei terbarunya.
Kali ini terkait dengan sikap publik pada Pancasila dan ancaman komunis.
Dalam penyampaian tersebut, hasilnya terdapat 8 persen responden atau publik menyatakan setuju dengan pendapat kalau Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan orang Partai Komunis Indonesia (PKI) atau memiliki keterkaitan.
"Yang setuju 8 persen sementara yang tak menjawab 16 persen," kata Saidiman Ahmad, Manager Program SMRC saat menyampaikan hasil surveinya secara daring, Jumat (1/10/2021).
Menurut dia, jika menilik hasil mayoritas dalam survei ini maka responden menyatakan tidak setuju dengan pendapat kalau Presiden Jokowi adalah orang PKI atau terkait dengan PKI.
![Hasil survei SMRC soal pernyataan publik terkait Presiden RI Joko Widodo dengan keterkaitan Partai Komunis Indonesia (PKI).](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hasil-survei-smrc-soal-pernyataan-publik-terkv.jpg)
Baca juga: Survei: 46,4 Persen Masyarakat Masih Percaya Isu Kebangkitan Komunis
Jumlah persentase responden atau publik yang menyatakan tidak setuju tersebut mencapai 75 persen.
"Mayoritas warga, 75 persen tidak setuju dengan pendapat yang menyebut bahwa Presiden Joko Widodo adalah orang Partai Komunis Indonesia (PKI) atau setidaknya terkait dengan PKI," bebernya.
Lebih lanjut Saidiman mengatakan, berdasarkan tren dalam empat tahun terakhir yakni dari 2017 sampai 2021 isu terkait Presiden Jokowi orang PKI atau terkait dengan PKI, tidak banyak direspon oleh warga.
Kemudian yang percaya terhadap isu tersebut juga tidak banyak berubah hanya berkisar 3 sampai 8 persen.
"Isu bahwa Jokowi adalah orang PKI/terkait PKI juga tidak banyak direspon warga. Yang percaya dengan isu tersebut tidak banyak berubah dari 2017-2021, hanya berkisar 3-8 persen," tukasnya.
Sebagai informasi, populasi pada survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random sebanyak 1220 responden dengan responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 981 atau 80 persen.
Waktu wawancara di lapangan sendiri dilakukan pada 15 - 21 September 2021.
Adapun pada survei ini, terdapat Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen atau asumsi simple random sampling.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih dengan kondisi quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Terkini Lainnya
Gerakan 30 September
Lembaga Survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) mengeluarkan hasil survei terbarunya.
Penanggulangan Terorisme, Indonesia Dinilai Harus Mulai Antisipasi Dampak Negatif AI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Geledah Rumah Advokat PDIP soal Kasus Harun Masiku, Penyidik KPK Rossa Dilaporkan ke Dewas
VIDEO Suasana Rumah Pegi Jelang Pulang ke Cirebon: Keluarga dan Tetangga Sudah Siap Menyambut
Cak Imin Pastikan Pansus Haji Tetap Berjalan saat Masa Reses DPR
Kemendikbud Ristek Janji Layanan KIP Kuliah Pulih 29 Juli 2024 Pasca-Serangan Ransomware
Sosok Kapolda Termuda di Indonesia, Lulusan Terbaik Akpol 1996 dan Eks Ajudan Jokowi