androidvodic.com

Tanggapan KemenPUPR atas Video Viral yang Menyebut Jalan Tol di Indonesia Tidak Aman - News

News - Viral video yang berisikan narasi menyebut jalan tol di Indonesia tidak aman.

Video narasi yang menyebut jalan tol di Indonesia tidak tersebut muncul setelah terjadinya kecelakaan maut yang menewaskan artis Vanessa Angel dan suaminya, Bibi Andriansyah.

Video itu di antaranya diunggah oleh akun TikTok @anakteknikindo.

Dalam narasi video itu, disebutkan, belajar dari kecelakaan yang menewaskan Vanessa dan Bibi, ternyata jalan tol di Indonesia tidak aman.

Alasan pertama, jalan tol di Indonesia menggunakan beton.

Baca juga: Terdampak Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Solo, Ratusan Makam di Taskombang Klaten Dipindahkan

Penggunaan beton ini disebut berbahaya karena tidak mempunya daya cengkeram antara ban mobil dengan permukaan perkerasan jalan.

Akibatnya mobil akan mudah tergelincir dan meluncur jauh meski sudah direm.

Artis Vanessa Angel meninggal dunia bersama suaminya Febri Ardiansyah saat mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan di jalan Tol Nganjuk arah Surabaya KM 673+300A.
Artis Vanessa Angel meninggal dunia bersama suaminya Febri Ardiansyah saat mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan di jalan Tol Nganjuk arah Surabaya KM 673+300A. (Twitter)

Hal itu yang membuat banyak dijumpai kecelakaan mobil menabak kendaraan lainnya di depannya.

Alasan kedua, adanya dinding pembatas beton di tengah jalan yang tebal dan kokoh.

Masih dalam narasi itu, semestinya pembatas di tengah jalan berupa rumput dengan jarak 2,5 meter dengan kelandaian 5 persen.

"Kalau ada sopir yang mengantuk, mobil akan selamat di rumput yang landai," demikian narasi di video. 

Atas beredarnya video, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membantah narasi dalam video yang menyatakan jalan tol tidak aman. 

Dalam video yang diunggah di akun facebook KemenPUPR, Sabtu (6/11/2021), setiap jalan tol di Indonesia telah melalui uji laik fungsi dan uji laik operasi sesuai standar manajemen dan keselamatan lalu lintas.

Salah satu yang dicek adalah skin resistence baik beton atau aspal.

Kedua, jenis pembatas antara jalur sudah mempertimbangkan fatalitas ketika kecelakaan terjadi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat