androidvodic.com

Sekjen PDIP Sebut Pertemuan Jokowi dan Megawati Tak Bahas Penundaan Pemilu - News

Laporan Wartawan News, Fransiskus Adhiyuda

News, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional Megawati Soekarnoputri bertemu dalam sebuah acara di Persemaian Modern Rumpin di Bogor, (10/3/2022).

Menurut Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, pertemuan tersebut murni membahas masalah program menjaga Bumi Pertiwi. 

Tak ada pembahasan soal penundaan pemilu 2024. 

Sebab baik Jokowi maupun Megawati memiliki nafas yang sama dimana keduanya tunduk pada Konstitusi yang mengatur pemilu tiap lima tahun sekali. Artinya pemilu berikutnya tetap dilakukan pada tahun 2024.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Status Kepemilikan Tanah di Wilayah IKN Segera Diselesaikan 

Hasto menjelaskan, Pertemuan antara Megawati dan Presiden Jokowi dilakukan secara periodik. Kali ini dilakukan di Rumpin Bogor. 

Karena sejak awal, Megawati menaruh perhatian yang begitu besar terhadap gerakan penghijauan dan bagaimana menjaga kelestarian alam raya. 

“Hal tersebut juga menjadi salah satu concern dari BRIN dimana Ibu Mega sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN,” kata Hasto, Kamis (10/3/2022).

“Karena pertemuan dilakukan di Rumpin, maka yang dibahas adalah hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana menyejukkan Indonesia melalui gerak menjaga pertiwi,” tukas Hasto.

Dengan penghijauan, akan menghasilkan oksigen bagi kehidupan. Dengan pepohonan, akan menjadikan Bumi Pertiwi Indonesia kelihatan menyegarkan. 

Maka itulah di pertemuan itu yang dibahas adalah soal nursery atau persemaian tanaman. Bukan soal isu pemilu 2024.

Baca juga: Pesan Jokowi untuk Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Nusantara Diharapkan Jadi Percontohan Dunia

“Nah terkait penundaan Pemilu, sikap Bu Mega dan Pak Jokowi kan senafas, taat, tunduk dan patuh pada konstitusi. Jadi karena sudah sama, ya tidak perlu dibicarakan. Nursery lebih penting bagi masa depan pembangunan yang pro lingkungan,” pungkas Hasto.

Presiden Jokowi sendiri diketahui menyebutkan bahwa pada tahun ini, lebih dari 30 nursery seperti di Rumpin itu yang tersebar di beberapa titik wilayah, akan bisa menghasilkan sekitar 12 juta bibit tanaman pohon.

Sementara Megawati sendiri menyatakan dirinya berharap pembangunan persemaian itu tidak hanya akan bermanfaat untuk lingkungan. Namun juga dapat membantu meningkatkan perekonomian.

Untuk diketahui, PDIP yang diketuai Megawati adalah partai politik yang paling concern, kalau bukan satu-satunya di Indonesia, terhadap isu lingkungan hidup. 

Jutaan benih pohon ditanam oleh kader partai itu di seluruh Indonesia, lewat Gerakan Mencintai dan Merawat Bumi. PDIP bahkan memelopori Gerakan Menanam 10 Tanaman Pendamping Beras demi mendorong awareness publik atas isu lingkungan hidup dan pangan sekaligus.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat