androidvodic.com

Pengamat Ungkap Dua Makna Terkait Demo Masak Tanpa Minyak Goreng yang Digelar PDIP - News

Laporan Reporter News, Reza Deni

News, JAKARTA - Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun menilai demo masak tanpa minyak goreng bisa dimaknai dua hal.

Pertama, yakni sebagai edukasi terhadap generasi muda soal kebudayaan kuliner yang beragam.

Kedua sebagai satire untuk Presiden Jokowi yang gagal mengatur para oligarki.

PDIP ingin mengatakan kepada kadernya dan masyarakat luas belum bisa memasak tanpa minyak goreng.

Pasalnya, rasa-rasanya hampir seluruh budaya kuliner di seluruh Indonesia memiliki budaya masak tanpa minyak goreng.

"Makna edukasinya lebih kepada mengingatkan kembali, terutama pada generasi milenial dan generasi Z. Tetapi apakah generasi milenial dan generasi Z tertarik? Itu dia problemnya, perlu riset terkait respon generasi milenial dan generasi Z tentang demo masak PDIP ini di tengah mereka menyenangi kuliner yang instan," kata Ubedilah dalam pesan yang diterima, Selasa (29/3/2022).

Untuk satire, Ubed menilai PDIP ingin menyampaikan kritik kepada Jokowi yang gagal mengatur para oligarki dan Menteri Perdagangan soal kelangkaan minyak goreng ini.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Terbaru di Indomaret dan Alfamart: dari Filma, Sania, Bimoli hingga SunCo

"Kritik ini dilakukan secara satire dengan menunjukan bahwa Megawati sampai turun tangan loh memberi solusi kultural dalam menghadapi kelangkaan dan mahalnya minyak goreng. Masa ngurus minyak goreng saja tidak bisa?" kata Ubed.

"Kasian rakyat kecil yang biasa jualan gorengan, pisang goreng, singkong goreng, mendoan, dan lain-lain warung rakyat," katanya.

Sebelumnya, DPP PDI Perjuangan (PDIP) menghadirkan pameran serta demo memasak makanan tanpa minyak goreng yang dikerjakan oleh belasan perwakilan dari setidaknya 18 daerah.

Kegiatan itu dilaksanakan di Halaman Gedung Sekolah Partai PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Pusat, Senin (28/3/2022).

Para peserta acara itu adalah para pengurus dan kader PDIP yang masing-masing membawa chef-nya.

Mereka datang dari Provinsi DKI Jakarta, Kota Semarang, hingga Kota Bogor.

Baca juga: Begini Siasati Kelangkaan dan Tingginya Harga Minyak Goreng ala PDI Perjuangan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat