androidvodic.com

Presiden Jokowi dan Rombongan Transit di Amsterdam Sebelum Terbang ke Washington - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

News, JAKARTA - Setelah menempuh penerbangan selama kurang lebih 14,5 jam, Pesawat Garuda Indonesia GIA-1 yang membawa Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Jokowi beserta rombongan tiba di Bandara Internasional Schipol Amsterdam, Belanda, pukul 17.20 waktu setempat atau pukul 22.20 WIB, Selasa (10/5/2022).

Dikutip dari Sekretariat Prsiden, Jokowi dan Ibu Iriana disambut Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda Mayerfas dan langsung menuju ruang tunggu.

Presiden dan rombongan akan transit sekitar dua jam untuk menunggu pengisian bahan bakar pesawat. Setelahnya Presiden dan rombongan akan melanjutkan penerbangannya menuju Washington DC, Amerika Serikat dan diperkirakan akan tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington DC pada pukul 21.30 waktu setempat (10/5), atau pukul 08.30 WIB, Rabu, 11 Mei 2022.

Baca juga: Mengapa Jokowi Tak Pakai Pesawat Kepresidenan saat Kunjungan ke AS? Lebih Memilih Carter Garuda

Kegiatan utama presiden ke AS yakni untuk menghadiri KTT Khusus ASEAN-AS atau ASEAN-US Special Summit (AUSS) selama dua hari. Adapun kegiatan lainnya yakni pertemuan dengan anggota Kongres dan pertemuan dengan Wapres Harris dan Tim Perubahan Iklim Amerika.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

Sebelumnya Jokowi mengatakan bahwa saat ini Indonesia memegang koordinator kemitraan ASEAN-AS periode 2021-2024. Indonesia berharap, KTT Khusus ini akan menghasilkan kerja sama yang dapat berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.

Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa dengan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, ASEAN siap bersinergi dengan seluruh negara mitra ASEAN, termasuk Amerika Serikat, dalam mengembangkan kerja sama konkret yang inklusif dan saling menguntungkan.

"Kita memiliki tanggung jawab menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan damai, yang stabil, dan sejahtera," ungkapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat