androidvodic.com

KPK Terima Laporan Dugaan Korupsi di PT Merpati Nusantara Airlines - News

News, JAKARTA - Direktur Utama dan jajaran direksi dari dana pensiun PT Merpati Nusantara Airlines dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh tim advokasi paguyuban mantan pilot PT Merpati Nusantara Airlines.

Plt Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dimaksud.

"Terkait laporan dimaksud, informasi yang kami terima, benar telah diterima bagian persuratan KPK," kata Ali lewat keterangan tertulis, Senin (23/5/2022).

Ali menyatakan KPK akan menindaklanjuti laporan tersebut.

Pihaknya bakal lebih dulu memverifikasi dan menelaah data laporan tim advokasi paguyuban mantan pilot PT Merpati Nusantara Airlines.

"Verifikasi untuk menghasilkan rekomendasi, apakah aduan tersebut layak untuk ditindaklanjuti dengan proses telaah atau diarsipkan," kata Ali.

KPK, lanjut Ali, juga secara proaktif akan menelusuri dan melakukan pengumpulan berbagai keterangan dan informasi tambahan untuk melengkapi aduan yang dilaporkan. 

Apabila aduan tersebut menjadi kewenangan KPK, akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan hukum yang berlaku. 

Baca juga: Pembubaran BUMN Masih Akan Berlanjut, Merpati Airlines dan Istaka Karya Disiapkan

"Pengaduan Masyarakat menjadi salah satu simpul kolaborasi KPK dengan publik dalam upaya pemberantasan korupsi," katanya.

"Untuk itu KPK mengapresiasi pihak- pihak yang terus gigih mengambil peran dalam upaya pemberantasan korupsi," Ali memungkasi.

Sebelumnya diberitakan, kuasa hukum Tim advokasi paguyuban mantan pilot PT Merpati Nusantara Airlines Lamsihar Rumahorbo mengatakan, laporan oleh pihaknya didasari adanya dokumen kesimpulan dari panitia kerja (Panja) Komisi VI DPR soal dugaan korupsi pada PT Merpati Nusantara Airlines.

"Kami melaporkan direktur utama PT Merpati Nusantara Airlines dan para direksi dari dana pensiun PT Merpati Nusantara Airlines," ucap Lamsihar di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (23/5/2022).

"Kenapa kami melaporkan? Berdasarkan data dari panitia kerja Komisi VI DPR RI ada dugaan tindak pidana korupsi, kolusi dan nepotisme yang diduga terjadi di kepengurusan PT Merpati Nusantara Airlines," tambahnya.

Lamsihar menjelaskan, maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines sudah tidak mengudara lagi sejak 2014.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat