androidvodic.com

Pesan Damai dari Rakernas Petanesia 2022 di Mojokerto, Habib Lutfhi: Bangsa Ini Tak Boleh Terpecah - News

News, MOJOKERTO - Pesan damai diserukan ormas kebangsaan Pencinta Tanah Air Indonesia (Petanesia) dalam forum Rapat Kerja Nasional II 2022 di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (6/8/2022) kemarin.

Pesan damai dari puluhan tokoh agama dan tokoh budaya itu disampaikan karena potensi konflik yang memecah belah bangsa sangat mungkin terjadi jelang momentum 5 tahunan Pemilu 2024.

"Kepentingan partai politik yang bersifat sesaat jangan sampai mengalahkan kepentingan bangsa yang lebih luas," kata pendiri sekaligus Ketua Dewan Fatwa Petanesia Habib Lutfhi Bin Yahya.

Dia berharap Petanesia menjadi garda terdepan dan benteng merawat keberagaman budaya, kultur dan ragam agama di Indonesia.

"Indonesia saat ini akan berusia 77 tahun. Bagi manusia usia 77 tahun sudah tua, namun bagi sebuah bangsa, usia tersebut masih sangat muda dan masih sangat rentan mengalami perpecahan."

Baca juga: Petanesia Gelar Rakernas II, Konsolidasi Elemen Bangsa Guna Cegah Perpecahan Jelang Pemilu 2024

"Bangsa Indonesia tidak boleh terpecah dalam momentum apapun, bangsa Indonesia harus tetap cinta tanah air," jelas anggota Wantimpres ini.

Dalam kesempatan tersebut, penasihat Petanesia KH Asep Saifudin Chalim mengingatkan para pejabat dan tokoh politik akan adanya kelompok-kelompok tertentu baik itu kelompok ekstrem kiri maupun ekstrem kanan.

"Para tokoh politik dan pejabat harus menjunjung nilai toleransi dan tidak berpihak kepada kelompok manapun demi kepentingan bangsa," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto ini.

Baca juga: Pesan Habib Lutfi ke Prabowo: Pentingnya Pelibatan Rakyat dalam Upaya Peningkatan Pertahanan Negara

Sementara menurut Sekjen Petanesia Deni R Sagara, Petanesia adalah gerakan kebangsaan yang memiliki tugas mulia yakni merawat keberagaman,merawat budaya nusantara,mencintai indonesia.

"Karena itu, Petanesia harus tampil terdepan melayani semua elemen bangsa dalam menjaga keutuhan NKRI," kata pria yang akrab dipanggil Bung Sagara ini.

Dia sempat mengutip pesan populer Bung Karno yakni "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri,".

Pesan tersebut menurut dia mengandung makna bahwa Indonesia memiliki potensi perpecahan yang disebabkan bangsanya sendiri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat