Relawan Jokowi Disebut Pecah Beberapa Faksi, JoMan: Ada yang Cari Uang, Ada yang Incar Kursi Menteri - News
Laporan Reporter News, Rizki Sandi Saputra
News, JAKARTA - Koordinator Relawan Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer, menyinggung kalau saat ini seluruh relawan Joko Widodo (Jokowi) yang ikut mendukung sejak Pilpres 2014 dan 2019 sudah terbelah.
Menurut pria yang akrab disapa Noel itu, keterbelahan para relawan Jokowi itu kata dia tak terlepas dari kepentingan masing-masing kelompok. Hal itu diketahui karena Noel merupakan bagian dari relawan JoMan tersebut.
"Kalau Anda bilang ada 2 faksi sih tidak, (tapi) berfaksi-faksi.
Ada kelompok yang (mengusung wacana) 3 periode, ada kelompok nyari duit dengan nyari event, wah, macam-macam lah," kata Noel dalam diskusi bersama KedaiKopi 'Ngopi dari Seberang Istana' di Amaris Hotel, Juanda, Jakarta, Minggu (4/12/2022).
Dengan banyaknya kelompok tersebut dinilai Noel menjadi tantangan tersendiri bagi kualitas demokrasi Indonesia ke depan.
Baca juga: Ketua Joman sebut Gerakan Nusantara Bersatu Acara Terburuk
Relawan yang seharusnya mendukung sesuai dengan hati dan suara nurani, malah seakan berusaha untuk memanfaatkan penguasa.
"Ada yang mau perpanjang jabatannya, ada yang (karena) sedikit lagi pemilu 'banyak menteri mau mundur gue eksis, ah, biar bisa jadi menteri'. Nah banyak," ucap dia.
Ia pun mencontohkan relawan pemimpin di Amerika yang langsung membubarkan diri ketika proses demokrasi sudah selesai.
Berbeda dengan relawan Jokowi, kelompok relawan ini justru menjadi kelompok periferi bahkan hingga mendapat bagian dalam lingkaran pemerintah.
"Kalau di Amerika kultur bagus relawan itu, tapi ketika sudah proses demokrasi mereka membubarkan diri. Tapi di era Jokowi masuk menjadi kelompok periferi, kelompok pinggiran jadi komisaris dan sebagainya tidak lebih dari itu," jelasnya.
Hal tersebut bagi Noel jadi merendahkan diri para relawan dan juga presiden.
Padahal, lanjutnya, relawan itu harusnya menjadi pengawal dalam segala kebijakan yang dibuat oleh tokoh yang mereka dukung.
"Jadi kualitasnya merendahkan dirinya dan merendahkan presiden. Cukup dikasih jabatan ini senang, menyenangkannya sebatas itu saja, padahal relawan yang sebenernya mengawal kebijakan. Jadi watchdog," katanya.
Terkini Lainnya
Dengan banyaknya kelompok tersebut dinilai Noel menjadi tantangan tersendiri bagi kualitas demokrasi Indonesia ke depan.
LIVE Suara Polri Meninggi Jawab Dugaan Salah Tangkap, Pegi Masih Bisa Ditahan meski Bebas?
BERITA REKOMENDASI
5 Tahun ke Depan, Jokowi Canangkan Indonesia Swasembada Pangan
BERITA TERKINI
berita POPULER
Geledah Rumah Advokat PDIP soal Kasus Harun Masiku, Penyidik KPK Rossa Dilaporkan ke Dewas
VIDEO Suasana Rumah Pegi Jelang Pulang ke Cirebon: Keluarga dan Tetangga Sudah Siap Menyambut
Cak Imin Pastikan Pansus Haji Tetap Berjalan saat Masa Reses DPR
Kemendikbud Ristek Janji Layanan KIP Kuliah Pulih 29 Juli 2024 Pasca-Serangan Ransomware
Sosok Kapolda Termuda di Indonesia, Lulusan Terbaik Akpol 1996 dan Eks Ajudan Jokowi