androidvodic.com

BNPB: Tidak Ada Lagi Warga yang Tinggal di Daerah Bahaya Erupsi Gunung Semeru - News

Laporan Wartawan News, Rina Ayu

News, JAKARTA - Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, tidak ada lagi warga yang tinggal di daerah zona bahaya erupsi Gunung Semeru.

Ia menjelaskan, pasca-awan panas guguran (APG) Gunung Semeru tahun lalu yang terjadi juga pada tanggal yang sama 4 Desember, warga yang terdampak rumahnya tertimbun awan panas guguran sudah direlokasi ke tempat yang baru.

Total ada sekitar 1.900 rumah dan fasilitas umum, fasilitas sosial, jalan akses, dan lainnya sudah selesai dibangun.

"Lebih dari 50 persen masyarakat terdampak sudah hidup di sana. Pada praktiknya sebenarnya sudah tidak ada masyarakat terdampak tahun lalu yang masih hidup di tempat yang sama," ujar Mutari dalam disaster briefing yang disiarkan melalui youtube BNPB, Senin (5/12/2022).

Baca juga: Waspada Gempa Vulkanik Kecil, Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru Tetap di Pengungsian 

Ia memaparkan, meski demikian warga yang berjumlah 2.489 jiwa tetap perlu dievakuasi untuk menjamin keselamatannya.

"Karena kadang-kadang kejadian bencana ini kita enggak bisa menebak menerka atau memprediksi dengan tepat eskalasi bencananya. Jadi bisa saja kadang-kadang mungkin awan panas guguran tidak seperti kemarin tapi tiba-tiba begitu sampai di bawah ada aktivitas tiba-tiba meluber atau melimpah ke pemukiman penduduk," jelas dia.

Baca juga: BPBD Catat Suhu Awal Timbunan Material Vulkanis Gunung Semeru Mencapai 800 Derajat Celcius

Untuk mencegah hal itu maka warga dievakuasi di 11 titik lokasi, meskipun juga menerima laporan ada penduduk yang tidak mau dievakuasi.

"Jadi kita menghimbau mari kita sama-sama utamakan pencegahan. Sebaiknya evakuasi dulu sementara sampai benar-benar kondisinya aman, karena sekali lagi kita tidak bisa menjamin eskalasinya," kata dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat