Gus Nabil Tegaskan Pagar Nusa Tidak Boleh Dijadikan Kendaraan Politik di Pemilu - News
Laporan Wartawan News, Rahmat W. Nugraha
News, JAKARTA - Ketua Umum PP Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen, menegaskan bahwa organisasi pencak silat yang dipimpinnya tidak akan jadi kendaraan politik partai manapun.
"Tentu ini kita sudah mendekati tahun politik. Pagar Nusa bukan organisasi politik dan tidak boleh dijadikan kendaraan politik. Tentu kita akan bersama-sama menjaga bagaimana kemudian pemilu berjalan dengan aman damai dan tentram," kata Gus Nabil di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Senin (5/12/2022).
Ditegaskan Gus Nabil bahwa bahwa Pagar Nusa tidak akan berikan dukungan politik untuk partai apapun.
"Tidak diperkenankan. Jadi Pagar Nusa bukan lembaga politik dan organisasi politik tidak bisa memberikan dukungan politik," sambungnya.
Baca juga: Pendekar Indonesia Tetap Dukung Andika Perkasa Jadi Capres Meski Disebut Minim Pengalaman Politik
Gus Nabil juga mengungkapkan bahwa Pagar Nusa netral memasuki tahun politik 2024 mendatang.
"Tentunya kita netral karena di Pagar Nusa apa namanya banyak politisi juga dan ini beragam partainya," ungkapnya.
Kemudian dikatakan Gus Nabil bahwa Pagar Nusa hingga saat ini memiliki potensi memiliki tiga juta pendekar.
"Pagar Nusa sebagai pagarnya NU dan bangsa. Kita membuktikan dengan konsisten peran itu dengan organisasi yang luar biasa besar ini. Setelah kita petakan potensi jumlah kader Pagar Nusa di seluruh Indonesia mencapai tiga juta pendekar," tutupnya.
Terkini Lainnya
Pemilu 2024
Muchamad Nabil Haroen menegaskan bahwa organisasi pencak silat yang dipimpinnya tidak akan jadi kendaraan politik partai manapun.
KPK Periksa Koordinator Migas ESDM Terkait Korupsi LNG Pertamina, Dalami Neraca Gas Indonesia
Pemilu 2024
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Kesal Hasto Diperiksa KPK, Megawati Sebut Kader PDIP Ditarget Terus
Dua Dosen Universitas Mercu Buana Raih Gelar Guru Besar Bidang Manajemen
Brigjen Pol. Dr. Hengki Haryadi, S.I.K., M.H.
Video Ketua Tim Pencari Fakta Independen Kasus Vina Kini Berbelok Jadi Kuasa Hukum Ketua RT Pasren
Sebut Kejahatan Ekonomi Terbesar, Hardjuno Ingatkan Kasus BLBI Tetap Harus Jadi Perhatian