androidvodic.com

BMKG Sebut Gempa di Cianjur Timbulkan Banyak Korban Jiwa Akibat Struktur Bangunan yang Kurang Baik - News

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

News, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan kerusakan parah akibat gempa di Cianjur rata-rata disebabkan oleh struktur bangunan yang kurang memadai.

Koordinator Bidang Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Iman Fatchurochman, banyaknya korban jiwa di Cianjur juga akibat kondisi bangunan di wilayah tersebut yang tidak kokoh.

"Rata-rata kejadian banyaknya korban jiwa itu diakibatkan oleh kondisi bangunan yang relatif kurang punya kondisi yang baik," kata Iman, dalam siaran langsung Gelora Talks, Rabu (7/12/2022).

Menurutnya, hal itu harusnya menjadi fokus Pemerintah kedepan untuk membantu masyarakat membangun bangunan yang tahan gempa.

Baca juga: Rangkuman Peristiwa Gempa yang Guncang Jabar dalam Sebulan Terakhir: Cianjur, Garut, kini Sukabumi

"Ini harusnya menjadi konsen kedepan, bagaimana Pemerintah menyiapkan apakah regulasi atau insentif untuk masyarakat untuk membangun bangunan yang tahan gempa," jelasnya.

Ia pun mengatakan, struktur bangunan di Cianjur tidak memiliki kolong untuk menahan guncangan gempa.

"Kebanyakan memang yang ditemukan di Cianjur tidak memiliki kolong. Ada kolongnya tapi besinya tidak memadai," ujar Iman.

Hingga Sabtu (3/12), korban meninggal dunia pascagempabumi Kabupaten Cianjur bertambah menjadi 334 jiwa.

Penambahan tersebut berdasarkan penemuan tim gabungan yang berhasil menemukan 3 jenazah, yang mana 2 jenazah ditemukan di Desa Cijedil, dan 1 lainnya ditemukan di kawasan Warung Sate Shinta.

Dengan demikian, total korban yang masih dalam pencarian saat ini tersisa 8 orang.

Jumlah rumah rusak tervalidasi sementara hingga pukul 15.00 WIB hari ini tercatat 35.601 unit dengan rincian rusak berat 7.817, rusak sedang 10.589, dan rusak ringan 17.195.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat