androidvodic.com

Kekerasan Seksual Mengkhawatirkan di Indonesia, Anak Laki-Laki pun Berisiko Jadi Korban  - News

Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi

News, JAKARTA- Selain dispensasi pernikahan yang meningkat, kekerasan seksual pada anak di Indonesia turut mengkhawatirkan.

Hal ini diungkapkan oleh Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Ciput Eka Purwianti.

"Bukan hanya perkawinan anak, saat ini yang juga mengkhawatirkan adalah tindak kekerasan seksual pada anak," ungkapnya pada siaran MNC Trijaya, Sabtu (21/1/2023). 

Lebih lanjut, ia pun menekankan jika tidak hanya anak perempuan saja yang berisiko menjadi korban karena anak laki-laki pun ternyata pun risiko yang serupa. 

Baca juga: Menteri PPPA: Kasus Kekerasan Seksual Tidak Boleh Diselesaikan Secara Damai

Berdasarkan survei nasional pengalaman hidup anak dan remaja tahun 2021.

Survei ini dilakukan pada anak usia 13-17 tahun.

Hasilnya, lebih 4 dari 10 anak perempuan, mengaku setidaknya mengalami salah satu jenis kekerasan.

Lalu 3 dari 10 anak laki-laki mengaku pernah mengalami setidaknya salah satu jenis kekerasan. 

Sebetulnya angka ini sudah menurun jika dibandingkan survei sebelumnya.

Survei yang sama juga dilakukan di tahun 2018, hasil prevalensinya yaitu 6 dari 10 anak mengalami kekerasan seksual

Berdasarkan dari hasil survei di atas, ia pun mengingatkan jika tidak hanya perempuan yang bisa mengalami kekerasan seksual

Walau memang angka kasus kejadian pada anak perempuan hampir dua kali lipat dari prevalensi anak laki-laki.

Pada anak perempuan adalah 8 dari 100 perempuan sedangkan laki-laki 4 dari 100 anak laki-laki untuk diperkotaan dan 3 dari 100 dari pedesaan. 

"Pesannya bahwa untuk saat ini, kita selama ini mendengar pesan anak perempuan harus hati-hati karena rentan jadi korban ternyata anak laki-laki juga banyak," pungkasnya. 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat