androidvodic.com

Projo Tegas Tolak Penundaan Pemilu dan Jokowi 3 Periode - News

News, JAKARTA - Relawan pendukung Jokowi Projo, menolak tegas isu penundaan pemilihan umum (Pemilu).

Bendahara Umum (Bendum) Projo Panel Barus menegaskan, pihaknya terus mengawal untuk memastikan Pemilu 2024 dapat terselenggara tepat waktu.

Panel melanjutkan, hal itu menjadi penting bagi Projo agar Pemilu dapat meregenerasi kepemimpinan yang diharapkan bisa melanjutkan semua capaian di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Itu yang paling penting bagi Projo. Memastikan Pemilu 14 Februari 2024 (terlaksana) sesuai jadwal," kata Panel Barus, saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (22/2/2023).

"Karena buat Projo, momentum politik Pemilu hari ini harus jadi ajang konsolidasi besar untuk bangsa ini, supaya menghasilkan regenerasi kepemimpinan yang baru, yang harapan kami bisa melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan pak Jokowi," sambungnya.

Hal tersebut juga merupakan respons Panel Barus menanggapi isu-isu yang beredar perihal penundaan Pemilu dan tiga periode kekuasaan Presiden Jokowi.

"Untuk dipastikan sesuai jadwal (Pemilu), supaya tidak ada spekulasi tentang penundaan Pemilu dan 3 periode," ucapnya.

"Projo menolak tegas penundaan Pemilu dan 3 periode (Jokowi)," tegas Panel.

Lebih lanjut, menurutnya, isu-isu tersebut adalah bentuk upaya beberapa pihak untuk menjerumuskan Jokowi.

"Itu berbahaya," kata Panel.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menolak adanya wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Hal ini disampaikan dalam pidato HUT ke-50 PDIP di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).

“Kalau sudah dua kali, ya maaf, ya dua kali. Bukan Pak Jokowi nggak pinter, ngapain saya jadiin kalau nggak pinter,” kata Megawati.

Baca juga: Soal GP Mania Bubar, Projo: Kurang Patuh Arahan Jokowi

Putri Sang Proklamator itu mencontohkan negara Amerika Serikat yang sudah lebih dari 200 tahun berdiri tetapi prinsip demokrasinya tetap hanya memiliki dua partai.

Megawati bertutur demokrasi Indonesia juga perlu tetap berdiri pada prinsip yang sudah ada.

“Jadi ketika Bung Karno dijadikan presiden seumur hidup, mendadak-mendadak sepertinya terus dibuat kesalahan, dilengserkan. Apa mau begitu terus? Ini pertanyaan saya dari seorang ibu, seorang ibu rumah tangga warga negara Indonesia,” ujar Presiden RI ke-5 ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat