androidvodic.com

Survei LPI Sebut PDI Perjuangan Partai Paling Nasionalis, Tegas Tolak Politik Identitas  - News

News, JAKARTA - Hasil survei terbaru Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) menunjukkan bahwa PDIP merupakan partai paling nasionalis dibandingkan partai peserta Pemilu 2024 lainnya.

PDIP meraih nilai tertinggi dari 5 indikator nasionalisme partai politik versi LPI, yakni ideologi parpol, kinerja parpol, kebijakan publik parpol, modal keuangan parpol di Pemilu 2019 dan sikap partai terhadap politisasi agama.

"Dari pandangan kelas menengah intelektual menempatkan PDIP sebagai partai politik paling nasionalis dengan skor 4,1882 dengan interval penilaian 0 sampai 5," kata Wakil Direktur LPI Ali Ramadhan dalam rilis survei LPI bertajuk 'Menakar Nasionalisme Partai Politik Menurut Pandangan Kelas Menengah Intelektual' di Aryaduta Hotel, Semanggi, Jakarta, Senin (12/6/2023).

Ali mengungkapkan persepsi kelas menengah intelektual terhadap PDIP sebagai partai konsisten menjaga dan menerapkan ideologi Pancasila baik di internal partai maupun kebijakan publik.

PDIP juga dinilai sebagai partai yang tegas menolak politisasi agama demi kepentingan partai atau keuntungan elektoral.

"Hal-hal tersebut yang membuat PDIP menjadi partai paling nasionalis dan juga disusul partai-partai lain yang kadar nasionalis tinggi, di bawah PDIP. Nasionalisme parpol ini harus dijaga dan diperjuangkan partai politik demi menjaga keutuhan NKRI dan demokrasi di Indonesia," terang Ali.

Dalam survei tersebut, LPI terdapat 10 besar partai politik yang paling nasionalis. Setelah PDIP, disusul Partai Golkar dengan skor 4,188 yang ditempel ketat oleh Partai Gerindra dengan skor 4,1878. Kemudian partai lainnya yaitu, Hanura dengan skor 4,1876; PKB memperoleh skor 4,187; PPP dengan skor 4,1869; PBB 4,1866; PSI dengan skor 4,1863; Sedangkan dua partai lain yaitu Partai Perindo 4,186 dan Partai Buruh 4,185.  

Survei nasional LPI ini dilakukan pada 22-28 Mei 2023 dengan tujuan menggali pandangan kelas menengah intelektual terhadap nasionalisme setiap partai politik peserta pemilu 2024.

LPI mendefinisikan kelas menengah intelektual sebagai kelompok masyarakat berpendidikan tinggi (S1, S2, S3) yang secara sadar dan aktif mengamati isu nasional serta memiliki pandangan mandiri terhadap isu-isu politik yang terjadi menjelang pemilu 2024, setidaknya selama semester pertama tahun 2023. 

Populasi survei ini adalah para mahasiswa, peneliti, dosen, akademisi, dan ahli-ahli terutama di bidang hukum politik. Teknik sampling yang digunakan pada riset ini adalah Snowball sampling di mana subjek yang ditunjuk sebagai sampel adalah berdasarkan rekomendasi orang ke orang yang sesuai dengan penelitian dan akurat untuk diwawancarai. 

Berdasarkan teknik sampling tersebut, jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 700 responden. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan ± 97,2%.

Baca juga: PDIP dan Demokrat Masih Cocokkan Jadwal Pertemuan Puan-AHY

Merespon hasil survei tersebut, pakar ketahanan dari Universitas Pertahanan (Unhan) Kusnanto Anggoro yang hadir dalam acara rilis survei tersebut, mengapresiasi survei yang dilakukan LPI karena bakal bermanfaat untuk melihat ukuran dengan kriteria yang lebih konkrit. 

"Dalam praksisnya, ideologi mengalami perkembangan mengikuti perubahan zaman. Kita berharap ideologi nasionalisme itu dapat diwujudkan dalam kebijakan parpol dan kebijakan publik sehingga tidak berhenti pada ruang abstraksi atau gagasan besar semata," terang Kusnanto.

Kusnanto juga memberikan catatan mengenai  realisasi ideologi nasionalisme partai di Indonesia, antara lain belum kuatnya identifikasi partai yang merefleksikan ideologi dan realitas masyarakat pemilih saat ini.

"Partai identification pada umumnya belum terlalu tinggi, sehingga membingungkan para pemilih, yang menjadi pertanyaan adalah bukan ideologi nya, tapi masyarakat lebih melihat ke dalam praktik yang dijalankan oleh partai," pungkas Kusnanto.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat