androidvodic.com

Kapolri Harap Event AMMTC di Labuan Bajo Bisa Sepakati Penanganan Transnational Crime di ASEAN - News

Laporan Wartawan News, Abdi Ryanda Shakti

News, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berharap transnational crime atau kejahatan lintas negara bisa ditangani dengan baik.

Hal ini dikatakan jelang event ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Sabru (19/8/2023).

Sigit berharap dengan event tersebut tercapai kesepakatan antar 10 negara ASEAN dalam menangangi kejahatan lintas negara itu.

"Kita harapkan nanti ada keputusan yang bisa kita kerja samakan terkait dengan pemberantasan kejahatan transnasional crime," kata Sigit di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (19/8/2023).

Sigit menyebut kesempatan menjadi tuan rumah ajang ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik karena momen tersebut bisa didapatkan 10 tahun sekali.

Sehingga nantinya, Sigit menyebut kesepakatan dengan 10 negara ASEAN yang tergabung dalam AMMTC ini bisa menjadi sejarah di kemudian hari.

"Saya kira dikerja sama yang akan kita rumuskan nanti tentunya akan menjadi deklarasi yang bersejarah khususnya karena kita buat di Labuan Bajo salah satu tempat yang saat ini menjadi wisata super prioritas dan tentunya akan kita angkat terus jadi mudah-mudahan seluruh rangkaian bisa berjalan dengan baik," ucapnya.

Polri Pimpin Event AMMTC

Untuk informasi, Event Asean Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) ke-17 akan digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 19-23 Agustus 2023.

Event Internasional tersebut akan mempertemukan 10 negara ASEAN, 3 negara dialog hingga satu negara peninjau.

"Akan dilaksanakan kegiatan AMMTC yang terdiri dari 10 menteri ASEAN, Ketua AMMTC dan anggota delegasi, 10 Ketua AAMTC ASEAN, 3 negara mitra dialog dan satu negara peninjau," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Senin (7/8/2023).

Baca juga: Sehari Jelang Event AMMTC di Labuan Bajo, Kapolri Pastikan Seluruh Kegiatan Berjalan Lancar

Ramadhan menyebut dalam pertemuannya, negara-negara tersebut akan membahas soal kejahatan transnasional atau lintas negara di negara masing-masing anggota.

"AMMTC diadakan setiap tahun atas dasar kesepakatan bersama untuk membahas isu-isu kejahatan transnasional yang mendesak dan atau berkembang yang memerlukan tindakan yang cepat," ucapnya.

Adapun 10 negara Asean yang mengikuti AAMTC itu antara lain Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Sedangkan tiga negara mitra dialog yakni Cina, Jepang, Korea Selatan dan Timor Leste.

Menurut Ramadhan, isu kejahatan transnasional yang dibahas, diantara adalah, terorisme, tindak pidana perdagangan orang (TPPO), kejahatan cyber, penyelundupan senjata, perdagangan gelap hewan dilindungi hingga pertambangan.

"Perdagangan obat-obatan atau narkotika, tindak pidana pencucian uang, delapan kejahatan ekonomi internasional, pembajakan di laut dan imigran gelap," tukas Ramadhan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat