androidvodic.com

Munculnya Ganjar dalam Tayangan Azan di Televisi Tuai Polemik, Pakar Komunikasi Beri Pandangan - News

News, JAKARTA - Tampilnya wajah Ganjar Pranowo dalam tayangan azan maghrib di sebuah stasiun televisi swasta menjadi sorotan.

Tayangan Ganjar Pranowo tersebut dikait-kaitkan dengan Pilpres 2024 yang kini mulai menghangat.

Ketua Asosiasi Komunikolog Suko Widodo mengatakan tak ada masalah apapun dengan kreativitas seperti itu.

"Dari sisi peraturan-perundangan tak ada yang dilanggar. Ini kan bukan masa kampanye. Terdaftar di KPU sebagai Capres juga belum. Di dalamnya pun tak ada bahan kampanye apapun. Saya bingung dimana letak kontroversinya," kata pakar komunikasi Universitas Airlangga tersebut dilansir Senin (11/9/2023).

Sementara itu, Emrus Sihombing, pakar komunikasi Universitas Pelita Harapan mengatakan tak masalah wajah Ganjar muncul dalam tayangan azan di sebuah stasiun televisi.

Baca juga: Ganjar Pranowo Muncul di Tayangan Azan, Sekjen PDIP Heran Dikaitkan dengan Politik Identitas

"Sebelum ada wajah Ganjar, kan banyak juga wajah-wajah orang lain dalam siaran tersebut. Dalam konteks tersebut, Ganjar kan orang biasa, tidak ada bedanya dengan wajah-wajah umat lainnya yang tampil pada adzan tersebut. Ajakan Ganjar maupun semua yang pernah tampil di azan itu adalah sesuatu yang baik," kata Emrus.

Hal senada juga diungkapkan, Iwel Sastra, peneliti dan pengajar komunikasi pada London School of Public Relations.

Baca juga: Ganjar Muncul Dalam Tayangan Azan Magrib di TV Dinilai Bukan Pelanggaran Aturan Kampanye

Menurut dia, tak ada hal yang dilanggar dalam tayangan tersebut.

"Agak susah mencari-cari alasan meributkan siaran adzan tersebut. Pasal mana ya pada Undang-Undang Penyiaran yang dilanggar?" ucapnya.

Peneliti komunikasi politik, pada Institut Salemba School, Effendi Gazali pun menyampaikan pandangannya.

Hal wajar bila isu tersebut menjadi diskusi publik.

"Tentu saja isu tersebut boleh-boleh saja menggelinding jadi diskusi publik. Apalagi kalau mau ditiru, kesannya jadi tidak kreatif. Di sisi peraturan, pasti tak ada aspek apapun yang dilanggar. Ajakannya juga ke arah yang positif," katanya.

Effendi pun menambahkan alangkah lebih baiknnya tayangan adzan pun menampilkan sosok tokoh nasional lainnya.

"Kalau kemudian mau lebih mengayomi, bisa juga dibuat variasi adzan dengan beberapa wajah tokoh nasional kita. Jadi terkesan tidak hanya satu figur," ujarnya.

Hasrullah, ahli komunikasi Universitas Hasanuddin pun ikut memperkuat usul Effendi.

"Bisa saja segera ditambahkan wajah para ulama lain. Misal wajah Tuan Guru Bajang, atau beberapa wajah lain dari Kawasan Timur Indonesia. Sehingga lanskapnya lengkap dari seluruh Indonesia," ujar Hasrullah.

Ia juga mengusulkan semua tokoh nasional membuat cara-cara komunikasi yang tak kalah kreatif, ketimbang meributkan sesuatu yang ajakannya positif. (*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat