androidvodic.com

Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat: Hubungan Agama dan Negara - News

News - Berikut contoh teks khutbah Jumat dapat dibawakan pada minggu pertama Oktober 2023, yakni Jumat (6/10/2023).

Contoh teks khutbah Jumat ini berjudul Hubungan Agama dan Negara.

Dalam contoh teks khutbah Jumat ini memuat materi bahwa Islam tak hanya mengatur hubungan privat manusia dirinya dan dengan Tuhannya.

Namun juga memberikan pedoman dalam urusan yang lebih luas, yakni urusan berbangsa dan bernegara.

Hal tersebut diawali dengan lahirnya Piagam Madinah yang mampu menyatukan kebhinekaan agama dan suku di Madinah.

Lebih lengkapnya, simak contoh teks khutbah Jumat yang dikutip dari laman Elektronik Literasi Pustaka Keagamaan Islam (ELIPSKI) Kemenag:

Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat: Maulid Nabi, Kelahiran Sang Pembawa Rahmat

Khutbah Pertama

Khutbah jumat pertama 6 Oktober 2023
Contoh teks khutbah Jumat berjudul Hubungan Agama dan Negara.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Hadirin jemaah shalat Jum’at yang insyaallah selalu berada dalam lindungan Allah Swt. Mari kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah Swt. di setiap waktu dan di setiap tempat di mana pun kita berpijak. Hanya atas izin dan kehendak-Nya jua, kita mendapatkan berbagai macam nikmat yang tak terhingga dan ternilai harganya, terlebih lagi nikmat iman dan Islam. Dengan kedua nikmat inilah, kita hadir di sini dan semoga kita selalu termasuk golongan hamba-Nya yang senantiasa mendapatkan hidayah serta inayah dalam kehidupan sehari-hari hingga akhir hayat dan dalam
kehidupan setelahnya. Selawat dan salam juga senantiasa kita lafazkan setiap saat untuk insan terbaik di muka bumi ini, Nabi Muhammad saw. beserta keluarga dan para sahabatnya. Dengan semua petunjuk dan keteladanan yang telah Beliau berikan, kita mampu memahami agama ini dengan benar dan menjadi seorang muslim yang baik. Tanpa kehadiran Rasulullah saw., tentunya kita bernasib tidak jauh berbeda dengan umat manusia terdahulu yang hidup dalam kehampaan makna hidup karena tanpa bimbingan, panduan, dan tujuan yang jelas selama hidup di dunia ini.

Pada kesempatan yang mulia ini, khatib berwasiat pada diri sendiri dan para hadirin sekalian, untuk selalu memperkukuh keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. dalam segala aspek kehidupan, bukan hanya dalam aspek ritual ibadah atau keagamaan. Memperkuat iman dan takwa dalam arti secara sadar menghadirkan Allah Swt. dalam setiap situasi dan kondisi sebagai pemandu gerak langkah dan pikiran ke jalan yang baik dan benar untuk merengkuh rida-Nya. Di setiap ikhtiar yang kita lakukan, baik itu menyenangkan atau menyusahkan, jangan pernah luput berdoa, memohon pertolongan, petunjuk, dan kekuatan agar senantiasa diberikan hasil yang terbaik. Pada akhirnya, kedamaian, ketentraman, dan ketenangan akan selalu menyelimuti kehidupan kita.

Sidang salat Jumat yang dirahmati Allah Swt.,

Dalam khubah Jum’at singkat ini, ijinkan khatib menyampaikan tema khotbah berjudul: Hubungan Agama dan Negara. Tentunya, kita wajib bersyukur bahwa Islam sungguh sempurna, karena tidak saja mengatur hubungan privat manusia dirinya dan dengan Tuhannya, namun juga memberikan pedoman dalam urusan yang lebih luas, yakni urusan berbangsa dan bernegara. Terkait urusan berbangsa dan bernegara ini, pijakan sejarah yang digunakan tak lain adalah lahirnya Piagam Madinah. Seluruh dunia mengakui bahwa piagam ini mampu menyatukan kebhinekaan agama dan suku yang ada saat itu sehingga kehidupan yang pluralistik di Madinah dapat berjalan dengan
aman dan tenteram dalam bingkai pemerintahan Islam.

Dalam konteks keindonesiaan, semangat yang ada pada naskah Pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945 sangat erat dengan spirit isi yang tercantum dalam Piagam Madinah. Kedua konstitusi ini didasari suasana kebatinan yang sama yaitu terbentuknya persatuan dan kesatuan dari berbagai masyarakat yang beragam. Persamaan berikutnya adalah termaktubnya kalimat tauhid pada kedua konstitusi; pada Mukaddimah UUD 1945 terdapat kalimat “atas berkat rahmat Allah yang Mahakuasa”, sedangkan pada Piagam Madinah ada kalimat dengan nama Allah yang Maha Rahman dan Maha Rahim. Oleh karena itu, secara garis besar, hubungan antara negara Indonesia dengan ajaran agama Islam sangatlah erat, bahkan tidak mungkin dipisahkan.

Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat: Islam yang Menentramkan Penuh Kedamaian

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat