androidvodic.com

Di Rakerda PDIP Sumsel, Hasto Ceritakan Kontemplasi Bu Mega dengan Tasbih Merah - News

News, PALEMBANG  - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD sudah didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Tak butuh waktu lama PDI Perjuangan sebagai salah satu partai pengusung langsung bergerak melakukan konsolidasi dengan rapat kerja daerah (Rakerda) di Sumatera Selatan.

Pesan Ketua Umum PDIP Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.

Baca juga: Aria Bima: Saya Tak Ikhlas Pak Jokowi dan Gibran Dukung Prabowo, PDIP Salah Apa?

Hasto mengatakan Megawati mendorong semua kader, simpatisan, hingga parpol pengusung Ganjar-Mahfud untuk bekerja keras dan bergotong royong turun ke rakyat.

“Ibu Mega selain menyampaikan salam, juga menitipkan pesan agar seluruh kader-kader PDI Perjuangan, agar setelah penetapan pak Ganjar dan prof Mahfud MD diumumkan, maka tiada hari tanpa pergerakan. Sanggup?" kata Hasto kepada para pengurus partai dan kader PDIP di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (20/10/2023).

“Sanggup…Merdeka,” teriak ribuan pengurus kader PDIP se-Sumsel yang hadir di lokasi itu.

Hasto pun menjelaskan sehari setelah pendaftaran Ganjar-Mahfud ke KPU dia langsung minta izin kepada Bu Mega untuk terjun ke Sumatera Selatan melakukan konsolidasi.

"Kemarin sore setelah mendaftarkan pak Ganjar dan Prof Mahfud MD saya izin sama beliau langsung gerak cepat ke Sumatera Selatan karena ini provinsi yang sangat penting yang ikut membangun rekam jejak sejarah PDIP karena pak almarhum Pak Taufik Kiemas berasal dari Sumatera Selatan ini," imbuh Hasto.

Baca juga: Sekjen PDIP Minta TMP Sumsel Bergerak ke Bawah Promosikan Ganjar-Mahfud

Politikus asal Yogyakarta ini pun memastikan bahwa semangat juang untuk pemenangan Ganjar-Mahfud maupun pemenangan Pileg akan terus berkobar karena tiada hari tanpa terjun bersama rakyat.

Ganjar-Mahfud Bukan Bermodal Ambisi Kuasa dan Kata-kata Manis

Pada kesempatan itu, Hasto mengatakan ditetapkannya Ganjar Pranowo-Prof Mahfud MD setelah melalui proses panjang dan pemikiran berbasis pada rakyat, bukan semata-mata berbasis pada pertimbangan elektoral.

Pasangan itu diusung tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan elektoral, kekuatan dana, apalagi ambisi kekuasaan.

"Ketika bicara politik nasional, banyak yang hanya bicara elektoral. Padahal elektoral bisa dibangun kalau seseorang punya kekuatan dana. Bisa membuat iklan, baliho, bahkan dengan ambisi kekuasaannya tanpa permisi ada yang memasang baliho pak Jokowi dan mas Gibran. Itu ketika kekuasaan hanya ditempatkan sebagai ambisi," kata Hasto.

Hasto juga mengatakan ambisi kekuasaan tanpa didukung kemampuan dan jiwa kerakyatan hanya akan membuahkan kata-kata manis tanpa kerja nyata.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat