androidvodic.com

Laporan Wartawan News, Danang Triatmojo

News, JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berupaya melakukan transformasi mutu layanan yang difokuskan pada kemudahan akses dan kesetaraan bagi setiap peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Simplifikasi yang dimaksud diantaranya penggunaan KTP saat mengakses layanan kesehatan, tanpa perlu fotokopi berkas, alur layanan rujukan yang efisien, dan digitalisasi pelayanan serta pengklaiman,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti dalam keterangannya, ditulis Jumat (3/11/2023).

Ghufron menyebut salah satu langkah yang telah diambil yakni peningkatan akses layanan kesehatan bagi peserta JKN, utamanya bagi masyarakat yang berada di daerah belum tersedia fasilitas kesehatan yang memenuhi syarat (DBTFMS).

Sementara itu, upaya pemerataan layanan kesehatan yang dilakukan BPJS Kesehatan dinilai perlu diimbangi oleh akses internet andal, mengingat sasarannya merupakan masyarakat yang berada di daerah terpencil.

Pemanfaatan teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT) dipandang dapat menyokong transformasi mutu layanan BPJS Kesehatan di lokasi yang tak terjangkau internet.

VSAT sendiri merupakan teknologi komunikasi satelit yang memungkinkan akses internet dan komunikasi data di lokasi terpencil yang sulit dijangkau oleh infrastruktur kabel atau jaringan terestrial.

“Seperti diketahui, program (BPJS) ini menyasar wilayah terpencil, di mana pelayanan secara digital juga wajib dijalankan. Oleh karena itu akses komunikasi dengan satelit sangat dibutuhkan karena kurangnya infrastruktur kabel di daerah terpencil,” kata Chief Enterprise Business Officer Link Net, Agung Satya Wiguna.

Selain itu, peran cloud computing juga dinilai penting untuk mengoptimalkan proses integrasi data masyarakat secara digital.

Menurutnya, teknologi cloud computing dapat memudahkan penyimpanan data, sehingga bisa meningkatkan efisiensi operasional.

Baca juga: Peserta Ini Beri Jempol untuk BPJS Kesehatan karena Pengobatan Selama 5 Tahun Ditanggung JKN

“Dua layanan tersebut dapat mengoptimalkan program-program seperti transformasi mutu layanan dan yang serupa,” tutup Agung.