androidvodic.com

Jelang Kongres HMI ke-32, Wakil Sekjen PB HMI: Diharapkan Jadi Wadah Adu Gagasan - News

Laporan Wartawan News, Dennis Destryawan

News, JAKARTA - Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-XXXII (32) pada 24 November mendatang diharapkan menjadi wadah adu gagasan dan tidak menjadi arena kericuhan hingga lempar-melempar kursi.

Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar HMI Oktaria Saputra menekankan pentingnya substansi dari kongres itu sendiri. Kongres edisi kali ini harusnya memunculkan perbedaan. Diketahui sudah terdaftar 32 nama calon Ketum PB HMI.

Baca juga: Dianggap Dukung Politik Dinasti, PB HMI Didemo Anggotanya

"Akhir-akhir ini, kongres hanya difokuskan pada satu hal, siapa yang akan menjadi Ketua Umum PB HMI periode selanjutnya. Selalu itu yang diangkat, dan paradigma yang keliru ini sudah mengalir sampai pada tingkatan komisariat," terang Oktaria di Jakarta, Jumat (10/11/2023).

Berangkat dari politik nilai, yaitu para kandidat yang telah resmi dinyatakan lolos semestinya, semata-mata dalam perjuangannya harus tetap teguh pada visi misi yang telah dikonsepkan secara matang itu.

Baca juga: Jelang Kongres HMI XXXII, Wasekjen PB HMI: Jangan Dipengaruhi Pihak Luar

"Jangan sampai mereka bermain-main dengan pihak luar yang bisa membelokkan visi misi mereka. Politik nilai yang dibangun adalah politik yang akan membawa HMI ke arah ideal sesuai Lima Kualitas Insan Cita," kata Oktaria.

Berkaca pada politik nilai tersebut, forum kongres semestinya diisi dengan pertukaran gagasan yang esensial. Adu gagasan harus ditunjukkan oleh setiap elemen yang masuk dan diberikan wewenang untuk menyampaikan pandangan di dalam forum kongres.

"Jangan sampai kongres menjadi tempat lempar-melempar kursi, caos, seperti yang terjadi sebelum-sebelumya," imbuh Oktaria.

Baca juga: Calon Ketua Umum PB HMI Tekankan Pentingnya Kemandirian dan Modernisasi Organisasi

Oktaria menekankan, pentingnya bagaimana pengkaderan ke depan hingga apa yang bisa dilakukan agar HMI disegani dan go internasional. Gagasan tersebut dinilai diperlukan.

"Jangan hanya fokus pada gerbong, suara cabang mau ke mana, dan jabatan apa yang nanti didapatkan," tegasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat