androidvodic.com

Tenaga Ahli Pimpinan MPR Soroti Peran Penting Akuntan dalam Pembangunan Indonesia - News

News, JAKARTA - Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Perhubungan KADIN Indonesia yang juga Tenaga Ahli Pimpinan MPR, Mulyadi Siregar, mengungkap peran penting Akuntan dalam pembangunan Indonesia.

Hal ini disampaikannya saat memberikan Kuliah Umum mengenai Peran Akuntan dalam Program Kebangsaan Berkelanjutan di Universitas Trisakti, akhir pekan lalu.

Baca juga: Akuntan Publik Didorong Lebih Profesional dengan Memiliki Kemampuan Investigasi

Di depan Para Mahasiswa, Mulyadi mengatakan bahwa Peran Akuntan dalam Pembangunan dan Program Kebangsaan menuju Indonesia Emas 2045 sangat Vital.

"Karena melalui para akuntanlah peran penyajian angka dan data mengenai kemajuan dan posisi Pembangunan dapat tersaji dengan valid dan baik Sehingga dapat menjadi landasan pacu dalam Pemerintah mengambil Kebijakan menuju Indonesia Emas 2045," kata Mulyadi dikutip dalam keterangannya, Senin (22/1/2024).

Mulyadi juga mengatakan bahwa Peran Akuntan tidak bisa dilepaskan dari Program Kebangsaan menuju Indonesia Emas.

"Karena melalui Akuntanlah informasi mengenai angka dan data didapat dan menjadi cerminan langkah demi langkah menuju Indonesia yang lebih Baik," ungkapnya.

Selain itu, Mulyadi yang juga sebagai Komisaris Independen pada Lembaga Keuangan Terafiliasi BUMN mengatakan bahwa pada Lembaga Keuangan Peran Akuntan lebih Vital karena data dan angka yang disajikan menjadi landasan langkah untuk dijalankan.

Baca juga: Teknologi akan Mengubah Praktik Akuntansi Tapi Tidak akan Sepenuhnya Menggantikan Peran Para Akuntan

Indonesia Emas 2045

Tahun 2045 merupakan momentum bersejarah, karena Indonesia genap berusia 100 tahun atau satu abad Indonesia.

Hal ini yang menjadi salah satu alasan munculnya ide, wacana, dan gagasan Generasi Emas 2045.

Sebagai informasi, pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70 persen-nya dalam usia produktif (15-64 tahun).

Jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak buruk terutama masalah sosial. Seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat kriminalitas yang tinggi.

Melihat dari fakta yang akan dihadapi Indonesia tersebut, bonus demografi memang tidak bisa dihindari.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat