androidvodic.com

VIDEO Golkar Banyak Faksi, Kans Jokowi Jadi Ketum Diprediksi Sulit: Juga Bakal Ubah Konstelasi Munas - News

News, JAKARTA - Kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bergabung ke Partai Golkar terus berhembus.

Namun Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai Jokowi agak sulit untuk menjadi ketua umum (Ketum) Partai Golkar.

Menurut Dedi, Golkar sangat sulit untuk dipimpin Jokowi mengingat partai berlambang pohon beringin itu banyak faksinya dan memiliki tokoh populer serta kuat di internal.

Apalagi, kata dia, dalam sejarahnya Ketua Umum Golkar belum pernah dari figur yang nonkader.

Dedi menegaskan, peluang Jokowi untuk memimpin Golkar bisa terjadi jika dilakukan pada 2019.

Menurutnya, Jokowi justru lebih mudah mengambil alih Partai Gerindra ketimbang Golkar.

Sebab, tokoh sentralnya hanya Prabowo Subianto.

"Seharusnya peluang Jokowi memimpin Golkar minim."

"Mengingat di Golkar cukup banyak faksi dan tokoh populer serta kuat di internal," kata Dedi kepada News, Senin (11/3/2024).

Diketahui, hubungan Jokowi dan partai asalnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), merenggang sejak awal tahapan Pilpres 2024.

Hal itu terjadi lantaran PDIP mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres).

Namun di sisi lain, Jokowi cenderung mendukung kubu lawan, yakni pasangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.

Di sisi lain, Jokowi telah melakukan pertemuan dengan ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran, termasuk Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Pernah juga dalam satu momen kunjungan kerja ke luar negeri, Jokowi mengenakan dasi kuning yang merupakan warna khas Golkar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat