androidvodic.com

Wapres Ma'ruf Amin Ungkap Alasannya Mengapa Jarang 'Tampil' Selama Menjadi Pendamping Jokowi - News

Laporan Reporter News, Rizki Sandi Saputra

News, JAKARTA - Wakil Presiden RI (Wapres) Ma'ruf Amin mengakui dirinya memang jarang tampil di publik selama menjabat sebagai pendamping Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Pernyataan itu disampaikan Wapres di akhir-akhir sisa masa jabatannya sebelum purna tugas pada Oktober 2024 mendatang.

Baca juga: Wapres Maruf Minta Umat Islam Amalkan Quran dalam Kehidupan di Momen Ramadan

Wapres lantas memberikan penjelasan soal kiprahnya yang jarang terlihat oleh publik dan kerap menjadi perbincangan.

"Saya merasa bahwa mungkin banyak orang menyatakan bahwa saya tidak begitu banyak mengambil peran misalnya ada cara-cara wakil presiden yang tampil lebih atraktif, saya memang bukan tipe seperti itu," kata Wapres saat silaturahmi dengan awak media, di kediaman dinasnya di Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Senin (1/4/2024) malam.

Menurut Wapres, cara kerja dirinya memang bukan yang atraktif atau selalu menampilkan diri kepada publik.

Dia menyebut, apa yang diterapkan selama menjabat sebagai Wakil Presiden itu layaknya sebuah pertandingan badminton dengan mekanisme double.

Dimana dirinya berpasangan dengan Jokowi untuk mengatur dan mengemban tanggung jawab yang harus saling melengkapi satu sama lain.

"Saya seperti bermain badminton pasangan dengan double. Bagaimana kita menjaga harmoni di antara kedua pasangan," kata dia.

Menurut Ma'ruf Amin dalam sebuah tim badminton, kedua pemain harus bisa mencari celah dan posisi yang tepat.

Hal itu penting, agar pertandingan bisa dikuasai dengan baik dan tidak menimbulkan kekacauan atau benturan antar pemain.

Baca juga: Tak Lama Lagi Lebaran, Wapres Maruf Amin Minta Pengusaha Segera Berikan Hak THR Pekerja

"Kalau pasangan itu ada di depan itu, kita harus di belakang, supaya bola yang dilempar ke belakang itu ada (yang mengatasi), kalau dia berada di posisi kanan kita di posisi kiri, kalau di posisi kiri kita di posisi kanan, sehingga tidak terjadi benturan ya, tidak terjadi benturan," kata Wapres.

Begitu juga menurut Ma'ruf dalam menjalankan peran sebagai pemimpin negara.

Baik presiden maupun wakil presiden, harus menempatkan diri sesuai dengan posisinya masing-masing dan tidak saling mengambil peran.

"Artinya masing-masing mengambil posisi sesuai dengan tugas-tugas yang memang diberikan, itu saya kira yang saya jaga sehingga bagaimana pemerintahan ini berjalan dengan baik," ujar dia.

Bagaimanapun posisinya menurut Wapres, terpenting adalah bagaimana pemimpin itu bisa menghasilkan suatu kebijakan yang diharapkan oleh masyarakat.

Dengan saling memahami posisi tersebut, maka kata dia konflik di antara presiden dan wakil presiden bisa terhindarkan.

"Adanya saling pengertian jangan sampai adanya missunderstanding sehingga menjadi konflik antar Presiden dengan Wakil Presiden," kata dia.

"Toh yang kita usahakan bagaimana mensejahterakan masyarakat dan apabila ada hal-hal yang oleh masyarakat kurang memenuhi aspirasi masyarakat bisa menyampaikannya lewat saluran, lewat media, lewat yang lain-lain untuk kita bahas bersama mana yang terbaik," ujars Wapres.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat