Kemenkes Catat Ada 60.296 Kasus DBD dengan 455 Kematian, 5 Wilayah Ini Jadi yang Tertinggi - News
Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi
News, JAKARTA - Sepanjang 2024 tercatat ada 60.296 kasus demam berdarah dangue (DBD) di Indonesia.
Dari jumlah tersebut, tercatat angka kematian akibat DBD sebanyak 455.
Kementerian Kesehatan sampaikan informasi terbaru kasus demam berdarah dangue (DBD).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan angka tersebut tercatat hingga Minggu (14/4/2024).
"Jumlah kasus DBD ada 60.296 kasus. Jumlah Kematian DBD ada 455 kematian," kata Nadia dalam keterangannnya, Senin (8/4/2024).
Baca juga: Jelang Lebaran Waspada DBD, Cari Tau Ciri-ciri Anak saat Terinfeksi
Pada periode yang sama tahun lalu, jumlah kasus DBD sebanyak 20.502 kasus dengan angka 162 kematian.
Berikut rincian kasus tertinggi beserta angka kematian berdasarkan kabupaten dan kota.
Lima kabupaten atau kota kasus DBD tertinggi:
1. Kabupaten Tangerang: 2.540 kasus
2. Kota Bandung: 1.741 kasus
3. Kabupaten Bandung Barat: 1.422 kasus
Baca juga: Imbas DBD, Pasien Rawat Inap RSUD Tamansari Meningkat
4. Kabupaten Lebak: 1.326 kasus
5. Kota Depok: 1.252 kasus
Lima Kabupaten/kota angka kematian DBD tertinggi:
1. Kabupaten Bandung: 25 kematian
2. Kabupaten Jepara: 21 kematian
3. Kabupaten Subang: 18 kematian
4. Kabupaten Kendal: 16 kematian
5. Kabupaten Bogor: 13 Kematian
Terkini Lainnya
Sepanjang 2024 tercatat ada 60.296 kasus demam berdarah dangue (DBD) di Indonesia dengan 455 kematian.
HUT Bhayangkara ke-78, Aboe Bakar Al Habsyi Harap Polri Semakin Humanis
BERITA REKOMENDASI
Kemenkes: Waspada Kasus DBD Meningkat di Musim Kemarau
BERITA TERKINI
berita POPULER
Jokowi Ingatkan Polri Jaga Netralitas di Pilkada 2024
Kemenkes Pastikan Jemaah Haji Non Reguler Dapat Layanan Kesehatan, termasuk Furoda dan Visa Ziarah
5 Kasus Mutilasi 2024, Terbaru di Garut, 2 Kasus Dilakukan Suami kepada Istri
Praperadilan Pegi: Kuasa Hukum Ungkap 3 Kejanggalan Krusial, Tantang Polda Jabar Bawa 2 Alat Bukti
KPK Ungkap Kerugian Negara Kasus Korupsi Bansos Presiden, Berubah dari Rp 125 M Jadi Rp 250 Miliar