androidvodic.com

Anaknya Dicibir Netizen Usai Pamer Starbucks di Mekkah, Zulkifli Hasan Buka Suara - News

Laporan wartawan News, Endrapta Pramudhiaz

News, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merespons mengenai anaknya, Zita Anjani, dicibir netizen akibat aksinya pamer minuman Kopi Starbucks di Makkah.

"Ya, tanya sana (ke Zita Anjani). Masa tanya saya," katanya ketika ditemui di sela acara halalbihalal Kementerian Perdagangan di Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2024).

Ketika diminta respons lebih lanjut, Zulhas enggan menanggapi dan langsung pergi meninggalkan awak media.

Sebagai informasi, Zita Anjani, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta tengah ramai diperbincangkan di media sosial Instagram, di mana banyak warganet mencibirnya usai aksinya pamer minuman Kopi Starbucks.

Diketahui Zita Anjani mengunggah foto cup Kopi Starbucks dengan latar belakang Masjidil Haram Mekkah.

"Lagi makan malam ehh ada yang kasih kopi, menurut kalian gimana guys?" bunyi caption Zita dalam unggahan Instagramnya.

Dalam caption postingannya tersebut, Zita menuliskan tagar kopi starbucks dan Mecca.

Sontak unggahan Zita tersebut, di akun Instagramnya @zitaanjani, mendapat sorotan tajam dari netizen.

Kolom komentar Zita Anjani pun ramai dengan hujatan netizen, netizen tersebut menyebut Starbucks, perusahaan yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat (AS) itu berhubungan dengan kelompok pro-Israel, dan masuk daftar boikot.

Bahkan ada juga netizen yang akun Instagramnya telah centang biru yang ikut mengkritik Zita Anjani.

Baca juga: Profil Zita Anjani, Ketua DPP PAN Periode 2020-2025 yang Merupakan Anak Zulkifli Hasan

Usai Zita digeruduk oleh cibiran netizen, dirinya langsung mengunggah dan memberikan pernyataan lewat unggahan lainnya.

Zita tampak mengunggah potret dirinya tersenyum saat menjalankan ibadah di Tanah Suci, serta mengunggah deretan brand yang ramai disebut pro Israel.

Baca juga: PAN Ajukan Zita Anjani Maju Pilkada Jakarta: Kami Senang Kalau Berduet dengan Ridwan Kamil

Zita menyebut agar netizen tak buru-buru huru hara karena satu brand saja, menurutnya banyak brand yang perlu diboikot jika ingin total mendukung penuh Palestina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat