BKKBN-Komisi IX DPR RI Upayakan Angka Stunting di Kabupaten Sambas Capai Target 14 Persen - News
Laporan Wartawan News, Rina Ayu
News,JAKARTA - Prevalensi stunting provinsi Kalimantan Barat mengalami penurunan di tahun 202I dan 2023.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI menunjukkan 24,5 persen atau mengalami penurunan sebesar 3,3 persen dari tahun 2022.
Meski demikian, hasil itu masih perlu dimaksimalkan agar target prevalensi stunting nasional harus mencapai 14 persen di akhir 2024.
Kepala perwakilan BKKBN Kalbar, Pintauli Romangasi Siregar, mengatakan pencapaian itu menjadi bukti keseriusan dalam penanganan stunting oleh sejumlah stakeholder termasuk Pemerintah Daerah kabupaten/kota se-Kalbar, maupun Komisi IX DPR RI.
"Selama ini, anggota Komisi IX DPR RI Alifudin bersama BKKBN Kalbar dan pemerintah daerah telah bersinergi dalam melakukan upaya–upaya penurunan stunting. Antara lain dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di kabupaten/kota di Kalbar," kata Pintauli di Pontianak, dikutip pada Kamis (25/4/2025).
Sosialisasi bahaya stunting juga menjangkau daerah-daerah sulit. Termasuk daerah perbatasan Indonesia-Malaysia seperti Kabupaten Sambas.
Kabupaten ini tahun lalu memiliki angka di 30,5 persen. Pihaknya berharap, angka stunting di kabupaten Sambas sesuai target awal tahun 2024 yakni turun 14 persen.
Bupati Kabupaten Sambas H. Satono S.Sos.I, M.H., mengatakan, program Bangga Kencana menjadi langkah penurunan angka stunting di daerahnya.
Meski perlu bekerja keras untuk menurunkan angka tersebut, pihaknya optimisi bisa mencapai target nasional tersebut, terlebih pada 2045 bangsa ini akan menyongsong Indonesia emas, karenanya harus menyiapkan generasi kuat dan tidak stunting.
"Karena stunting bukan hanya soal fisik dan badan, jauh daripada itu adalah soal kecerdasan dan kemampuan berfikir. Saya senang sekali dengan kegiatan ini akan menambah pengetahuan bapak ibu peserta yang pada akhirnya akan bermuara pada pembangunan keluarga berkualitas," ujar Satono.
Karena itu, penting untuk terus menjalin kemitraan dengan BKKBN maupun Komisi IX DPR RI.
Anggota Komisi IX DPR RI H. Alifudin S.E., M.M., meniai sosialisasi percepatan penurunan stunting berdampak positif terhadap masyarakat.
"Masyarakat lebih mengetahui apa dampak dan bagaimana mencegah serta menurunkan stunting," kata Alifudin dalam kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Senin (22/4).
Terkini Lainnya
Sosialisasi bahaya stunting juga menjangkau daerah-daerah sulit. Termasuk daerah perbatasan Indonesia-Malaysia seperti Kabupaten Sambas.
BERITA REKOMENDASI
BSSN Akui Belum Deteksi Peretas PDNS: Baru Menemukan Indikasi-indikasi
Jadi Zona Bebas Stunting, IKN Bakal Dihuni Hanya 2 Juta Penduduk
BERITA TERKINI
berita POPULER
5 Poin Surat Pernyataan Hasyim Asy'ari ke Korban: Janjikan Apartemen, Berkabar Minimal Sehari Sekali
Sudirman Said: Anies Baswedan Justru yang Meninggalkan Saya, Bukan Sebaliknya
Jebolan Sarjana FH Unsoed, Harta Ketua KPU Hasyim Asyari Naik Hampir Rp 2 Miliar dalam Tiga Tahun
Selain Paksa Setubuhi CAT di Belanda, Hasyim Asy'ari Juga Sebar Informasi Rahasia KPU ke PPLN
Soal Kematian Afif, Kapolda Sumbar: Lompat ke Sungai, Bukan Dianiaya Polisi, Itu Keyakinan Kami