androidvodic.com

Golkar Tidak Khawatir Jatah Kursinya Diambil NasDem, Klaim Bukan Haus Kekuasaan - News

Laporan Wartawan News, Igman Ibrahim

News, JAKARTA - Partai Golkar menanggapi manuver NasDem yang menyatakan mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Lantas, apakah Golkar khawatir jatah kursi menterinya akan berkurang?

Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono menyebut pihaknya tidak khawatir dengan bergabungnya NasDem ke dalam pemerintahan baru Prabowo-Gibran.

Baca juga: 5 Kader Golkar Calon Kuat Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Ada Sosok Perempuan hingga Anak Muda

"Kenapa harus khawatir?" ucap Dave saat dikonfirmasi, Jumat (26/4/2024).

Lebih lanjut, Dave menambahkan bahwa Golkar mencalonkan Prabowo-Gibran untuk pengabdian. Sebaliknya, partai berlambang pohon beringin itu tidak hanya haus kekuasaan.

"Kita kan mencalonkan dengan keyakinan untuk pengabdian bukan hanya sekedar haus akan kekuasaan," pungkasnya.

Baca juga: Prabowo Dianjurkan Setor Nama Calon Menteri ke KPK, MAKI: Untuk Mendapatkan Orang Kredibel

Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengungkap alasan jujur akhirnya NasDem bergabung mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Oktober 2024 mendatang.

Paloh mengatakan ia sudah merenung sejak lama hingga akhirnya memutuskan NasDem untuk bergabung.

"Jawaban yang jujur? sejujurnya saya berkontemplasi untuk itu. Sebuah proses perenungan sudah saya lakukan yang cukup lama," ucap Paloh usai mendatangi rumah Prabowo di Rumah Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan pada Kamis (25/42024) sore.

Paloh juga berbicara soal rasionalitas dan kejujuran hati saat putuskan NasDem bergabung Prabowo-Gibran. Pasalnya, keputusan bergabung bukan permintaan dari dirinya. 

"Saya berbicara dari kejujuran hati, dan rasionalitas yang saya miliki. Dimana ada opsi karena dasar bukan saya yang meminta. Tapi kesempatan, dorongan, keinginan, spirit mengajak untuk bersama dengan pemerintahan. Saya pikir itu lebih baik," katanya.

Karena itu, Paloh meminta semua pihak untuk menghormati pilihan Partai NasDem. Sebaliknya, pilihan berkerja membantu pemerontihan adalah kebesaran hari yang tetap menjaga objektivitas.

Baca juga: Soal Jatah Menteri untuk NasDem, PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

"Inilah pilihan saya. Pilihan Nasdem. Beropososi bisa setiap saat. Untuk bekerja membantu pemerintahan itu dibutuhkan juga satu semangat satu spirit dan kebesaran hati yang kedepankan objektivitas, yang tetap menjaga nalar dan daya kritis," katanya.

Lebih lanjut, Paloh pun mengingatkan dirinya dan Prabowo sudah mengenal sejak puluhan tahun. Karenanya, keputusan bergabung juga tidak terlepas kedekatannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

"Antara kami berdua ini bukan baru kenal 1 tahun 2 tahun 5 tahun 10 tahun. Apa artinya perjalanan dan pemahaman untuk ukuran puluhan tahun bersama. Setelah kami masuki usia yang sama, di masa senja kami, beri kesempatan kepercayaan kami berdua kami kepingin bangsa ini maju," pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat