Menebak Sosok 'Toxic' yang Dikhawatirkan Luhut Gabung Pemerintahan Prabowo - News
News, JAKARTA - Akhir pekan lalu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhur Binsar Panjaitan mengkhawatirkan ada 'toxic' yang bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran lima tahun ke depan.
Luhut mengatakan hal itu saat memberikan sambutan dalam acara Jakarta Futures Forum di Hotel JW Marriot, Jumat (3/5/2024).
Luhut menyarankan Prabowo menghindari "orang toxic" karena dapat mengganggu pemerintah.
"Kepada presiden terpilih, saya katakan jangan membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan Anda, karena itu akan sangat merugikan kita (Indonesia)," kata Luhut dalam sambutannya.
Politikus 76 tahun itu menyebut saran ini merupakan hasil pengalamannya di pemerintahan.
Namun tak dijelaskan siapa sosok toxic dimaksud.
Pernyataan Luhut itu memantik respon dari berbagai kalangan.
Sebagai informasi, toxic secara harfiah adalah racun atau sesuatu yang sangat jahat dan berbahaya.
Jika dilekatkan kepada seseorang 'orang toxic' maka maknanya adalah orang yang memiliki sifat berbahaya atau jahat.
Demokrat: Prabowo Memang Harus Hati-hati
Ketua DPP Parti Demokrat Herman Khaeron sepakat pernyataan Luhut.
Menurutnya, Prabowo-Gibran harus hati-hati dengan orang yang bermasalah.
Herman sendiri mengaku tidak mengerti maksud toxic yang dikatakan Luhut.
"Mungkin orang yang berpotensi membuat masalah, dan kalau itu yang dimaksud, memang harus hati-hati terhadap orang yang berpotensi membuat masalah," kata Herman kepada wartawan, Sabtu (4/5/2024).
Terkini Lainnya
Pilpres 2024
Binsar Panjaitan mengkhawatirkan ada 'toxic' yang bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran lima tahun ke depan.
Pilpres 2024
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Jokowi Inspektur Upacara Hari Bhayangkara ke-78 di Monas Sore Nanti, Warga Diminta Waspada Kemacetan
Video Praktisi Hukum Curiga Eky Masih Hidup, Foto Jenazah dan Foto Eky yang Beredar Diklaim Berbeda
6 Fakta Jelang Sidang Praperadilan Pegi ke-2, Kuasa Hukum Tak Peduli Lagi soal Kehadiran Polda Jabar
Sosok Djamaludin Pengacara SYL yang Bongkar Proyek Green House Pimpinan Partai di Kepulauan Seribu
Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar Lebih Luas Dibanding SBY dan Megawati, Ini Penjelasannya