androidvodic.com

KWI Ungkap Rencana dan Makna Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia - News

Laporan Wartawan News, Fransiskus Adhiyuda

News, JAKARTA - Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) mengungkapkan makna kedatangan pemimpin Gereja Katolik dan sekaligus kepala negara Vatika, Paus Fransiskus ke Indonesia yang direncanakan pada September 2024, mendatang.

Sekretaris Jenderal KWI, Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM mengatakan, makna kedatangan Paus adalah Faith, Paternity and Compassion.

Hal itu disampaikan Paskalis saat konferensi pers di Gedung KWI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2024).

"Mengenai makna kedatangan paus, Kita memberi tema Kedatangan paus itu Faith, Paternity, and Compassion," kata Paskalis. 

Baca juga: Kemenag Buka Seleksi Uji Kompetensi Calon Mahasiswa Universitas Al-Azhar Mesir 2024, Ini Syaratnya

Paskalis menilai, Paus Fransiskus adalah seorang yang beriman serta seorang yang memperjuangkan perdaudaraan manusia.

Lalu, seorang yang memiliki rasa belas kasih yang ditampilkan dalam perhatian kepada umat manusia.

"Jadi, sosok yang datang ini adalah sosok yang memiliki iman yang kuat, kemudian sosok yang kita kenal bahwa dia mengutamakan perdsudaraan antar manusia tanpa melihat apakah dia suku ini, atau agamanya ini atau tidak," ucap Paskalis.

"Jadi, dokumen itu amat jelas memperlihatkan komitmen beliau," sambung Uskup Keuskupan Bogor ini.

Paskalis juga mengungkapkan, kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia untuk memperkuat iman kepercayaan. Sebab, dia meyakini umat di Indonesia merupakan orang yang beriman.

"Hanya dia menantang kita yang beragama ini Apakah agama ini menjadi solusi untuk mengatasi persoalan-persoalan bangsa ini atau justru kita orang beragama menciptakan lagi permasalah. Maka dia datang, hemat saya untuk melihat konteks kita itu orang Indonesia," jelasnya.

Baca juga: PBNU Ucapkan Selamat untuk Umat Katolik Atas Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia

Paskalis juga menyebut, kedatangan Paus Framsiskus untuk mengajak orang Indonesia untuk menghargai persaudaraan antar umat manusia yang ada di Tanah Air dengan nilai-nilai Pancasila.

Apalagi, dia pun menyinggung soal aksi kekerasan yang belakangan muncul di tengah masyarakat. Mulai dari kekerasan di keluarga, terhadap perempuan dan pekerja migran yang turut dibahas dalam peringatan 100 tahun KWI.

"Jadi, saya berharap bahwa umat Indonesia ini akan merasa diteguhkan, dikuatkan untuk mari kita membangun negara Indonesia ini dengan semangat persaudaraan," jelasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat