androidvodic.com

Hampir Dua Jam Jokowi dan KSSK Bahas Melemahnya Rupiah yang Tembus Rp16.400 Per Dolar AS - News

Laporan Wartawan News, Taufik Ismail

News, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil sejumlah Menteri dan kepala Lembaga yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Pemanggilan tersebut terkait dengan terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang Dolar AS, hingga tembus Rp16.400 per dolar.

Hampir dua jam pertemuan antara Jokowi dengan KSSK tersebut.

Mereka yang tiba sekitar pukul 16.00 WIB baru keluar sekitar pukul 18.00 WIB.

Hadir dalam pertemuan tersebut yakni Ketua Dewan Komisiober LPS Purbaya Yudhi Sadewa, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Hadir pula Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Saya bersama dengan pak gubernur BI, ketua DK OJK dan ketua DK LPS di dalam forum KSSK juga menyampaikan kepada bapak presiden berbagai perkembangan terkini dinamika market juga dari sisi perkembangan pembahasan APBN kita dengan DPR," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Gubernur Bank Indonesia Ungkap Penyebab Utama Nilai Tukar Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS

Sri Mulyani mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap Dolar belakangan ini dipengaruhi faktor fundamental.

Sebenarnya kata Sri Mulyani faktor fundamental di Indonesia tersebut terbilang lebih baik ketimbang negara lain. Mulai dari pertumbuhan ekonomi, inflasi terkendali dan defisit transaksi berjalan.

Namun, menurut dia mata uang rupiah mengalami tekanan baik oleh sentimen dalam negeri maupun luar negeri.

Untuk luar negeri diantaranya karena kondisi geopolitik yang tegang serta kebijakan suku bunga di AS.

Baca juga: Rupiah Langsung Lunglai Sore Ini Setelah BI Tahan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

"Untuk hari ini kita juga melihat isu terkini baik dari sisi global itu menyangkut global politic dan berbagai perkembangan yang terjadi dari perekonomian di AS, Eropa dan RRT yang memiliki potensi pengaruh spill over ke perekonomian kita dan itu akan kita pantau bagaimana meminimalkan dampak negatif kalau terjadi keputusan mengenai fed fund rate, yang beberapa kali akan menurunkan suku bunga," katanya.

Sementara itu untuk di dalam negeri ada kekhawatiran dari investor mengenai kesinambungan fisikal.

Meskipun demikian kata Sri Mulyani pemerintah akan memastikan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dilakukan dengan hati-hati.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat