androidvodic.com

Jokowi Ungkap Keuntungan Gelar Event Internasional:  Pelancong Datang Belanja Minimal 30 Juta - News

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

News, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan keuntungan ekonomi dalam penyelenggaraan event internasional saat meluncurkan Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event di The Tribrata Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (23/6/2034).

Presiden mencontohkan gelaran Piala Dunia di Qatar pada 2022 lalu. Event Sepakbola antara bangsa bangsa di dunia tersebut kata Jokowi berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Qatar dari 1,5 persen menjadi 4,3 persen pada saat penyelenggaraan.

Baca juga: Jokowi Bongkar Penyebab Indonesia Kalah dari Singapura Hingga Tak Mampu Gelar Konser Taylor Swift

"Qatar berani mengeluarkan uang untuk event itu 220 billion USD, itu kalau dirupihakan 3.600 triliun, di atas APBN kita setahun," kata Jokowi.

Qatar kata Jokowi berani mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk penyelenggaraan Piala Dunia, karena return atau timbal balik yang dihasilkan jauh lebih besar.

"Saat pembukaan jumlah yang nonton 60.000 yang datang kesana dan yang nonton tv lebih dari 3 juta itu sudah keuntungan promosi sebuah negara yang luar biasa," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Singgung Peringkat Indeks Perjalanan Wisata Indonesia Kalah dari Thailand dan Malaysia

Jokowi juga mencontohkan event event internasional salah satunya event meeting atau summit yang digelar di Indonesia.

Event-event tersebut berhasil mendatangkan puluhan ribu orang luar negeri ke Indonesia. Seperti Word Water Forum yang mendatangkan 50 ribu orang dari luar negeri, World Bank IMF Annual Meeting dengan 30 Ribu orang dan KTT G20 dengan 20 ribu orang.

Pengeluaran setiap orangnya saat di Indonesia tersebut mencapai Rp 30 juta.

"Setiap peserta itu spendingnya belanjanya kurang lebih 30 juta per orang. Tinggal kalikan saja total jadi berapa ratus miliar atau berapa triliun ini lah event meeting, sehingga banyak orang rebutan mau selenggarakan event event dunia," kata Presiden.

Oleh karena itu Presiden berharap dengan adanya digitalisasi proses perizinan yang baru saja diluncurkan dapat mempercepat dan mempermudah pengurusan perizinan.

"Betul betul memberikan kepastian jauh jauh hari sebelumnya, betul betul motong birokrasi kita, sehingga munculnya adalah cost yang lebih murah dan lebih terbuka transparan," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat