androidvodic.com

Startup Penyedia Lapangan Kerja di Luar Negeri Dapat Suntikan Dana Rp 16 Miliar - News

Laporan Wartawan News, Lita Febriani

News, JAKARTA - Gapai, startup penyedia lapangan pekerjaan di luar negeri mendapat suntikan dana 1 juta dolar AS atau setara Rp 16 miliar. Rencananya dana tersebut akan digunakan untuk memperluas layanan penempatan kerja internasionalnya.

Di tahap awal, Gapai akan menggunakan dana segar ini untuk memperkuat proses operasional penempatan di luar negeri dengan infrastruktur teknologi yang komprehensif.

Selain itu, Gapai berupaya merevolusi proses pengalaman penempatan pekerja migran di luar negeri dengan mengedepankan kemudahan, kecepatan dan transparansi.

Baca juga: MCI Bakal Integrasikan Startup dan Perusahaan Global ke Mandiri Group

Dengan izin dan proses baru, Gapai mampu menciptakan pertumbuhan bisnis hingga 10 kali lipat dari tahun lalu.

Di tahun 2024, Gapai menargetkan untuk menjaring 70.000 pekerja Indonesia, dan mengirim 2.200 diantaranya untuk berkarir di lanskap global.

Putaran pendanaan dipimpin oleh Wavemaker Partners, dengan partisipasi dari Antler dan Angel Investor. Wavemaker Partners dan Antler merupakan dua VC global dengan spesialisasi investasi startup tahap awal di Asia Tenggara.

Investasi dari Wavemaker Partners dan Antler mencerminkan kepercayaan terhadap potensi pertumbuhan Gapai dalam merevolusi proses penyaluran kerja migran antar negara.

Untuk menghindari kasus perdagangan manusia, Gapai berfokus untuk menyaring kandidat, melakukan wawancara dan memberikan pelatihan peningkatan keterampilan bagi para pekerja Indonesia, untuk membangun jaringan talenta siap kerja yang dapat memenuhi permintaan pasar internasional.

Dalam hal ini, Gapai berperan untuk menghubungkan calon karyawan dengan perusahaan yang sesuai dalam platformnya yang inovatif, sehingga proses penempatan kerja lintas batas negara dapat menjadi lebih cepat, aman dan transparan dibandingkan melalui agen konvensional.

Baca juga: Mudahkan Pembiayaan untuk Pelaku Usaha, Pegadaian Kerja Sama dengan Startup Fairbanc

CEO Gapai Radityo Susilo, mengatakan dengan populasi Indonesia yang besar dan terus berkembang, pihaknya optimis bisa melipatgandakan jumlah tenaga kerja migran yang kami bantu setiap tahunnya.

"Prioritas pengembangan bisnis kami tahun ini adalah memperluas jangkauan pasar Gapai ke 15 negara di Eropa termasuk Hongaria, Rumania, Jerman dan Inggris, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik seperti Jepang, Korea Selatan dan Taiwan, serta negara-negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi, UEA, Kuwait dan Qatar," tutur Radityo, Sabtu (11/5/2024).

Managing Partner Wavemaker Partners Paul Santos, mengatakan Gapai sebagai platform bagi pekerja migran mentransformasi proses tersebut. Melalui aplikasinya, proses penyaluran dibuat menjadi lebih cepat dan lebih efisien bagi perusahaan dan kandidat.

"Kami sangat menantikan pertumbuhan Gapai dan kami bangga dapat mendukung Gapai dalam memberikan kesempatan yang adil bagi para tenaga kerja Indonesia untuk memaksimalkan potensi penghasilan mereka dan menghidupi keluarga mereka di Indonesia," ungkap Santos.

Pada tahun 2045, Indonesia akan menikmati bonus demografi, dimana 70 persen penduduk akan berada di umur produktif kerja.

Hal ini sangat kontras dengan wilayah seperti Jepang, Korea Selatan dan Eropa, yang tengah mengalami tantangan populasi yang semakin menua dan pertumbuhan populasi yang lebih lambat.

Partner Antler Agung Bezharie Hadinegoro, menyebut sektor jasa penyaluran tenaga kerja lintas negara terus bertumbuh, dimana kini nilainya mencapai 56 miliar dolar AS (Rp 900 triliun)

Berada di posisi strategis berkat bonus demografi, Indonesia bisa berperan penting sebagai penyalur tenaga migran di lingkup global.

"Kami sangat antusias untuk kembali berinvestasi di Gapai dan kami percaya Gapai bisa membantu lebih banyak pekerja migran di Indonesia untuk mendapatkan peluang kerja yang sesuai dengan aspirasi mereka," ucap Agung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat