Pedagang Mobil Bekas Gembira Muncul Rencana Penghapusan Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor - News
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
News, JAKARTA - Para pedagang mobil bekas menyambut gembira munculnya rencana penghapusan biaya balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) dan pajak progresif kendaraan.
Owner Indigo Auto Yudy Budiman, mengatakan sebaiknya biaya nama kendaraan bermotor memang digratiskan, agar semua pajak berlaku objektif.
"Kabar ini sangat positif ya. Lebih baik memang digratiskan, agar semua pajak kendaraan berlaku secara objektif juga. Win win ya. Tapi untuk saat ini, kalau BBN dihapus apakah mungkin, terlebih di situasi negara yang butuh income," tutur Yudy saat dihubungi Tribunnews, Jumat (26/8/2022).
Baca juga: Korlantas Polri Usul Hapus Biaya Balik Nama dan Pajak Progresif Kendaraan
Senada dengan Yudy, Head of Sales and Operational Power Auto Jimmy Setiawan, menyampaikan dihapusnya BBNKB akan berdampak baik pada industri kendaraan second, apalagi ini akan mengurangi biaya yang dibebankan kepada pembeli kendaraan bekas.
"Ini sangat baik, sehingga mengurangi biaya yang biasa dibebankan kepada pembeli yang lumayan besar. Tinggal realisasinya dan ketentuannya berjalan seperti apa," ungkap Jimmy kepada Tribunnews.
Dorong Patuh Pajak
Sebelumnya, Korlantas Polri mengusulkan adanya penghapusan biaya balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) dan pajak progresif kendaraan.
Menurut Dirregident Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus, usulan itu tujuannya untuk menertibkan data kepemilikan kendaraan dan menstimulus masyarakat agar semakin patuh untuk membayar pajak.
"Kami usulkan agar balik nama ini dihilangkan. Kenapa dihilangkan? Biar masyarakat ini mau semua bayar pajak," kata Yusri saat rapat anev pelayanan regident Tahun Anggaran 2022 di Kuta, Bali, Kamis (25/8/2022).
Yusri mengungkapkan berdasarkan data yang diperolehnya, salah satu alasan banyak orang tidak membayar pajak kendaraan bermotor karena pembeli kendaraan bekas tidak mengganti identitas kepemilikan nama kendaraan lantaran biayanya yang mahal.
Sementara untuk usulan penghapusan pajak progresif, Yusri menyebut banyak pemilik kendaraan asli memakai nama orang lain dalam untuk data kendarannya untuk menghindari pajak progresif.
Selain itu, Yusri menuturkan adanya pemilik kendaraan yang menggunakan nama perusahaan agar menghindari pajak.
"Pajak untuk PT itu kecil sekali, rugi negara ini. Makanya kita usulkan pajak progresif dihilangkan saja sudah, biar orang yang punya mobil banyak itu senang, enggak usah pakai nama PT lagi cuma takut aja bayar pajak progresif," katanya.
Baca juga: Kemendagri dan Tim Pembina Samsat Nasional Kaji Penghapusan Pajak Progresif Kendaraan Bermotor
Terkini Lainnya
Dihapusnya BBNKB akan berdampak baik pada industri kendaraan bekas, apalagi ini akan mengurangi biaya yang dibebankan kepada pembeli kendaraan bekas.
BERITA REKOMENDASI
Pasar Mobil Baru Sedang Lesu, Bisnis Mobkas Caroline Tetap Cuan
Korlantas Polri Bakal Ganti Nomor SIM dengan NIK KTP Mulai 2025
BERITA TERKINI
berita POPULER
Jolion Hybrid dari Great Wall Diprediksi Mendebut di GIIAS 2024
Ajang GIIAS 2024, ACC dan TAF Targetkan 7.000 Surat Pemesanan Kendaraan
Pertarungan Sengit di 4 Kelas, Lantian Juan Juara Umum Seri Perdana Trial Game Dirt 2024 Semarang
Ke GIIAS 2024 Nggak Perlu Bawa Mobil, Catat Lokasi Shuttle Bus Gratis ke ICE BSD
Tips Merawat Baterai Mobil Listrik Agar Berumur Panjang