androidvodic.com

Jangan Asal Produksi Mobil Listrik, Pikirkan Juga Limbah Baterainya Yang Sangat Berbahaya - News

News, JAKARTA -- Program kendaraan listrik saat ini terus didengungkan di banyak negara.

Bahkan sebagian negara, termasuk Indonesia telah memulai memproduksi dan mengoperasikan kendaraan menggunakan baterai tersebut.

Fungsi dari kendaraan listrik adalah mengurangi penggunaan bahan bakar fosil sehingga emisi karbon dan polusi bisa ditekan.

Anggota Ombudsman RI, Hery Susanto meski tujuannya sangat baik untuk lingkungan, namun pada sisi lain mobil listrik juga bisa menimbulkan limbah yang tidak kalah beracun.

Baca juga: Ford Pecat 3.800 Karyawan di Eropa untuk Percepat Produksi Mobil Listrik

"Di sisi lain juga, energi listrik ini yang berbasis baterai, begitu tidak layak pakai ujung-ujungnya menjadi limbah.

Jadi seperti dua mata koin, memberikan manfaat lingkungan berupa emisi yang rendah, tetapi di sisi lain ada ancaman lingkungan," ujar Hery dalam siaran pers, dikutip Rabu (15/2/2023).

Limbah baterai elektronik dan kendaraan listrik juga berpotensi membahayakan kesehatan manusia.

Logam berbahaya yang terkandung dalam limbah baterai dapat menyebar melalui lingkungan dan memasuki makanan dan minuman manusia.

Ini dapat menyebabkan efek toksik dan kronis pada tubuh manusia, termasuk kerusakan ginjal, hati, dan otak.

Kemudian dari sisi regulasi, untuk mengurangi pencemaran lingkungan melalui emisi karbon pemerintah mendorong masyarakat untuk beralih ke transportasi umum.

Walau demikian, menurut Ombudsman, regulasi ini tidak diimbangkan dengan ketersediaan transportasi umum yang ramah lingkungan.

Lebih lanjut Ombudsman menyoroti soal penjualan dan harga pasar. Hery bilang, saat ini kendaraan listrik terutama mobil listrik masih dirasa cukup mahal.

"Harga jual mobil listrik di Indonesia lebih mahal dibanding dengan harga jual mobil listrik di beberapa negara lain.

Baca juga: Ditopang Banting Harga, Penjualan Mobil Listrik Tesla Naik di Januari 2023

Sebagai contoh harga jual mobil listrik Kona Dai Hyundai di Amerika Serikat dan Eropa berkisar di harga Rp 450 juta, di Korea berkisar Rp 350 juta, Australia berkisar Rp 500 juta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat