androidvodic.com

Bukan Hanya Hemat Bahan Bakar, Torsi Hybrid EV Toyota Ternyata Bisa Kalahkan Mobil Bensin - News

News - Industri mobil hybrid dinilai akan tumbuh signifikan di tengah era transisi elektrifikasi di Tanah Air. Berdasarkan data Gaikindo, secara kumulatif, selama Januari-Desember 2023 volume penjualan wholesale mobil hybrid di dalam negeri mencapai sekitar 54,318 ribu unit. Pencapaian itu lebih tinggi sekitar 5 kali lipat dibanding Januari-Desember 2022, yang total penjualan wholesale-nya 10,369 ribu unit. Pada Januari-Desember 2023 penjualan tertinggi diraih Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid, dengan angka wholesale sekitar 27,705 ribu unit.

Meski begitu, sebagian masyarakat masih ada yang meragukan performa berkendara dari mobil dengan mesin Hybrid Electric Vehicle (HEV). Kendaraan elektrifikasi (HEV) jenis ini memang mengejar efisiensi mesin pembakaran dalam (ICE) terbaik agar lebih hemat bahan bakar dan rendah emisi.

Karena identik dengan mindset hemat bensin, maka banyak yang mengira performanya akan dikorbankan. Padahal, HEV memiliki senjata andalan yakni motor listrik atau motor elektrik. 

Baca juga: Seluk Beluk Hadirnya HEV Toyota, Kendaraan Elektrifikasi yang Paling Pas untuk Masyarakat Indonesia

Motor listrik ini dihadirkan guna memenuhi dua kebutuhan, yakni menggantikan tugas mesin bensin di kondisi stop and go atau padat merayap agar irit bensin dan bebas polusi, serta bersinergi di kecepatan cruising atau kecepatan tinggi untuk meningkatkan performa mobil.

Dengan spirit continuous improvement, hybrid engine Toyota telah bertransformasi jauh sejak Prius Gen-1 hadir di tahun 1997. Toyota Hybrid System (THS) sebagai otak pengendali selalu berevolusi seiring perkembangan teknologi otomotif yang pesat. Pun dengan mesin bensin, motor listrik, baterai, transmisi, dan komponen hybrid lainnya yang terus ditingkatkan untuk mendapatkan efisiensi berkendara yang lebih baik.

4 Jenis Hybrid Engine Toyota di Indonesia

Toyota memasang 4 jenis mesin hybrid pada produk yang dipasarkan di Indonesia. Paling kompak adalah 2NR-VEX 1.500 cc 4 silinder bertenaga 67 kW pada engine dan 59 kW pada motor listrik dengan torsi 121 Nm pada engine dan 141 Nm pada motor listrik. 

Engine kompak ini digunakan oleh Yaris Cross HEV yang sangat cocok untuk mobilitas perkotaan. Kebutuhan stop and go dapat dipenuhi oleh motor listrik berkat torsinya yang sebesar 141 Nm, lebih baik 20 Nm ketimbang torsi mesin bensin biasanya.

Varian kedua adalah hybrid engine 2ZR-FXE 1.798 cc 4-silinder Dual VVT-i yang menghasilkan daya 95 PS pada 5.200 rpm dan torsi 14,47 kgm pada 4.000 rpm. Motor listriknya mampu menghasilkan daya 72 PS dan torsi 16,62 kgm. Dapur pacu ini dipakai oleh jenis kendaraan Corolla Altis HEV, Corolla Cross HEV, dan Corolla Cross GR Sport HEV.

Baca juga: 70 Persen Penjualan Toyota Kijang Innova Zenix Disumbang Varian Hybrid

Hybrid engine berikutnya berkode A25A-FXS 2.494 cc 4-silinder. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimal 178 PS pada 5.700 rpm dan torsi 22,5 kgm pada 3.500–5.200 rpm. Engine ini dipakai oleh Camry HEV, Alphard HEV dan yang terbaru Vellfire HEV.

Kijang Innova Zenix HEV mengaplikasikan teknologi terkini pada TNGA engine 2.0L M20A-FXS 1.987 cc 4 silinder Dual VVT-i bertenaga 152 PS pada 6.000 rpm dan torsi 19,1 Kgm pada 4.400-5.200 rpm. Diperkuat motor listrik berdaya 113 PS dan torsi 21 Kgm untuk menghasilkan tenaga gabungan sebesar 186 PS.

Dengan basis hybrid engine yang lengkap dan canggih, Toyota dapat menghadirkan lebih banyak lagi ever-better hybrid car di Indonesia. Pemakaian mesin tinggal disesuaikan segmen dan kebutuhan berkendara masyarakat. Level of competitiveness-nya akan ikut terjaga karena diproduksi secara lokal.

Bedah Mesin Hybrid Kijang Innova Zenix HEV

Hybrid engine Kijang Innova Zenix HEV merupakan salah satu pinnacle of hybrid technology di Indonesia. Mesin spesial yang didedikasikan untuk platform TNGA-C ini, mengusung teknologi advanced Dynamic Force Engine yang efisien dan bertenaga.

Engine TNGA 2.0L berkode M20A-FKS berkubikasi 1.987 cc 4 silinder Dual VVT-i yang menghasilkan tenaga 174 PS pada 6.600 rpm dan torsi 20,9 Kgm pada 4.500-4.900 rpm. Daya motor listrik mencapai 113 PS dan torsi 21 Kgm sehingga menghasilkan tenaga gabungan 186 PS pada sistem.

Dynamic Force Engine mengoptimalkan langkah piston yang lebih panjang (long stroke) ketimbang diameter piston untuk meningkatkan torsi, aliran udara di lubang intake dan exhaust dikondisikan sama, serta mengoptimalkan manajemen panas mesin dengan sistem pendingin variabel. Sistem D-4S mengatur injektor untuk menyemprotkan bahan bakar dengan tekanan tinggi ke kepala piston dan intake secara bersamaan atau salah satu saja tergantung putaran mesin, suhu, dan parameter lainnya. 

Dengan thermal efficiency yang lebih optimal, performa mesin meningkat, lebih efisien mengolah bensin, dan pastinya lebih ramah lingkungan karena emisi sangat rendah.

Baca juga: Komitmen Menjaga Lingkungan, HEV Toyota Dukung Kontribusi Masyarakat Menuju Netralitas Karbon

Kombinasi sabuk baja dan gigi transmisi memperlebar jangkauan rasio transmisi untuk mengail potensi tenaga mesin pada kondisi berkendara yang sangat dinamis. Fitur ini bisa dibilang unik karena Toyota menambahkan roda gigi dengan rasio 3,337 untuk maju dan 3,136 untuk mundur bersama rasio sabuk baja CVT di rentang 2,236-0,447. 

Mode Sequential Shiftmatic 10-speed memungkinkan perpindahan gigi seperti transmisi manual untuk meningkatkan kenikmatan berkendara. Sequential Shiftmatic Control yang sangat responsif diadopsi untuk mengendalikan torsi dengan cermat selama pergantian gigi yang mulus dan cekatan.

Selain itu tersedia mode berkendara Eco, Normal, Power, dan EV. Selama menggunakan mode Power, respons terhadap perubahan rasio sabuk baja ditingkatkan sehingga pengemudi dapat lebih merasakan G-force. Mode EV memastikan motor listrik bekerja mandiri untuk memberikan pengalaman berkendara mobil listrik murni yang zero emission.

Motor listrik yang compact mendapatkan pengembangan komponen untuk meningkatkan power. Downsized transaxle sebagai penyalur tenaga ke roda depan yang ditingkatkan kinerjanya untuk menyediakan efisiensi terbaik dan lebih senyap ketika beroperasi. 

Baterai hybrid dikemas dalam paket yang kompak dan memiliki penyimpanan tenaga listrik yang maksimal di bawah kedua jok depan. Terdapat filter pada tutup saluran udara pendingin baterai, sehingga penumpukan debu di jalur pendinginan ditekan guna mencegah penurunan usia pakai baterai akibat suhu baterai naik.

Baca juga: Toyota Minta Mobil Eksisting Diperhatian Agar Berperan Kurangi Karbon

Sebagai perbandingan, Kijang Innova Zenix Gasoline menggunakan mesin TNGA 2.0L berkode M20A-FKS Dynamic Force Engine. Dapur pacu 1.987 cc 4 silinder Dual VVT-i ini menghasilkan tenaga yang sama yakni 174 PS dan torsi 20,9 Kgm.

Sementara varian hybrid menghasilkan tenaga 174 PS dan torsi 20,9 Kgm. Suntikan daya listrik sebesar 113 PS dan torsi 21 Kgm mampu menambah performanya sehingga lebih baik dari varian bensin. Bahkan ketika motor listrik bekerja mandiri, torsinya melampaui torsi mesin bensin. Alhasil, Anda tidak perlu ragu akan performanya.

Peningkatan Kualitas Berkendara dari Platform TNGA

Kijang innova Zenix HEV yang dijual di Indonesia telah menggunakan platform TNGA (Toyota New Global Architecture) untuk memperoleh peningkatan kualitas berkendara yang signifikan di berbagai aspek. Seperti peningkatan rigiditas chassis yang membuat mobil lebih stabil dan mudah dikendalikan saat di jalanan berkelok atau keadaan menyalip.

Berat total yang lebih enteng 170 kg dibandingkan generasi sebelumnya, memberikan power-to-weight ratio yang lebih baik sehingga berdampak pada konsumsi bahan bakar yang lebih hemat lantaran beban kerja mesin berkurang.

Baca juga: 108 Charging Station Milik Toyota Disiapkan Beroperasi Maksimal untuk Dampingi Konsumen saat Mudik

Kijang Innova Zenix HEV menggunakan sistem suspensi MacPherson strut di bagian depan dan semi-independent torsion beam di bagian belakang. Selain praktis, perpaduan kedua jenis suspensi ini sanggup menghasilkan kenyamanan berkendara prima di berbagai kontur jalanan.

Kenyamanan berkendara juga ditingkatkan dari aplikasi Electric Power Steering (EPS) yang dikembangkan agar dapat memberikan putaran kemudi yang ringan di kecepatan rendah dan semakin berat dan responsif pada kecepatan tinggi. Stabilizer di belakang menjaga kestabilan mobil supaya tidak mudah limbung agar penumpang juga bisa nyaman dalam menikmati setiap perjalanan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat