Dua Pengembang Properti Australia Asal Indonesia Putus Kerja Sama, Ini Penyebabnya - News
News, JAKARTA - Dua pengembang properti yang terkenal di Australia asal Indonesia, yakni Paul Sathio dan Iwan Sunito, memutuskan pecah kongsi.
Kedua sosok yang telah bermitra hampir 30 tahun dikenal melalui perusahaan Crown Group.
Co-Founder and CEO Crown Group Holdings Paul Sathio sekaligus pemegang saham terbesar Crown Group sejak didirikan pada tahun 1996, mengajukan tuntutan untuk memutuskan kerja sama dengan Iwan Sunito dan melikuidasi Crown Group.
Paul, melalui PNR International, mengajukan tuntutan di pengadilan karena perselisihan berkepanjangan dengan Iwan Sunito selaku mitra bisnisnya.
Baca juga: Makin Agresif di Pasar Properti, One Global Capital Kuasai 50 Persen Saham Crown Group
Tindakan hukum ini menandai eskalasi perselisihan berkepanjangan dua pendiri Crown Group, yang mengakibatkan kegiatan bisnis perusahaan terombang-ambing sejak beberapa tahun terakhir.
Untuk menghindari kepincangan lebih lanjut, Paul Sathio menyuntikkan modal ke perusahaan.
Hal ini dilakukan guna melanjutkan sejumlah kegiatan, seperti pembayaran gaji-gaji karyawan, pembayaran sewa kantor, pembayaran pajak, pembayaran bunga bank, hingga pembayaran tagihan dari para sub-kontraktor.
Adapun, total dana yang telah diguyurkan untuk menjaga agar Crown Group tetap beroperasi dalam beberapa tahun terakhir bahkan sudah mencapai hampir 50 juta dolar Australia atau sekitar Rp 500 milliar.
Berdasarkan pengajuan gugatan di pengadilan, Paul telah menunjuk BDO Australia selaku likuidator sementara (provisional liquidator) pada Agustus 2023.
BDO Australia memiliki wewenang atas semua aset Crown Group yang nantinya akan digunakan untuk memenuhi kewajiban dalam bentuk utang atau tagihan lainnya dan untuk menyelamatkan kekayaan Perseroan yang masih tersisa.
Sebelumnya, Paul Sathio dan Iwan Sunito telah membuat kesepakatan dalam hal pembagian portofolio Crown Group pada bulan September tahun 2022.
“Kemitraan antara Paul Sathio dan Iwan Sunito sudah tidak dapat dilanjutkan. Oleh karena itu, manajemen menunjuk pihak independen (likuidator) untuk mengendalikan perusahaan,” ujar Manajemen Crown Group dikutip dari Kompas.com, Selasa (12/03/2024).
Crown Group tercatat telah merampungkan sejumlah proyek besar berlokasi strategis seperti Top Ryde City Living-Top Ryde, Skye-North Sydney, V Parramatta, Arc-Sydney CBD, Infinity- Green Square, Waterfall-Waterloo, dan The Grand–Eastlake.
Beda Fokus
Terkini Lainnya
Berdasarkan pengajuan gugatan di pengadilan, Paul telah menunjuk BDO Australia selaku likuidator sementara (provisional liquidator) pada Agustus 2023.
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Manfaatkan Insentif PPN, Pengembang Properti Sasar Konsumen di Karawang
Atasi Backlog Perumahan, SakuraLand Kembangkan Hunian Tapak Harga Terjangkau di Bekasi dan Karawang
Segini Besaran Gaji Kepala Desa, Bisa Klaim Pensiunan Purnatugas, Masa Jabatan Hingga 16 Tahun
35 Nama Diklaim Masuk Daftar Calon Menteri Prabowo, Ada Artis hingga Kalangan Profesional
Rumah Korban Prank Takjil Masjid Zayed Terancam Disita Bank, Terus Berupaya Cari Bantuan