androidvodic.com

Atasi Backlog Perumahan, SakuraLand Kembangkan Hunian Tapak Harga Terjangkau di Bekasi dan Karawang - News

Laporan Wartawan News Eko Sutriyanto

News, JAKARTA - Indonesia masih mengalami backlog atau kesenjangan antara total hunian dibangun pengembang dengan jumlah hunian yang dibutuhkan masyarakat.

Berdasarkan data Survei Sosio Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2023, angka backlog hunian di Indonesia mencapai 12,71 juta, di mana, 2,9 juta di antaranya tersebar di wilayah Jabodetabek.

Mengatasi backlog tersebut, pengembang SakuraLand mengembangkan hunian Green Babelan Asri (GBA) dan Green Pilar Asri (GPA) di Bekasi.

Randy, Marcomm SakuraLand mengatakan, minat masyarakat membeli properti di Bekasi masih cukup tinggi.

"Green Babelan Asri memiliki luas lahan 21 hektar dengan total potensi hunian mencapai 2.000 unit dan saat ini sebanyak 800 unit sudah laku terjual dengan kisaran harga Rp300 -Rp700 juta per unit," ujarnyaa, Rabu (8/5/2024).

Randy memaparkan, salah satu faktor yang menjadi daya tarik properti di Bekasi seperti GBA adalah lokasinya sangat strategis, dekat Jakarta, dekat kawasan perymahaan besar maupun sarana belanja seperti mal.

"Tanah yang lebih luas dan harga lebih terjangkau dibandingkan dengan kompetitor sekitar," katanya.

Sedangkan Green Pilar Asri (GPA) dibangun di atas tanah seluas 7 hektar dengan total hunian yang bisa dibangun di GPA mencapai 500 unit.

"Dari jumlah tersebut sebanyak 250 unit sudah laris terjual dengan harga berkisar Rp500 - Rp900 juta," katanya.

Baca juga: Akses Tol Langsung Bikin Pengembang di Barat Jakarta Ini Memacu Penjualan

SakuraLand juga membidik konsumen di Karawang melalui proyek Mangkualam Asri di atas lahan 30 hektar yang akan dibangun 3.000 unit rumah yang diklaim dekat dengan fasilitas pendidikan, tol dan SPBU.

Randy menambahkan pihaknya memiliki pengalaman membangun hunian berkualitas yang dibutuhkan pembeli dengan harga terjangkau.

Baca juga: Minat Investasi di Gading Serpong Tinggi, Pengembang Ini Kembali Luncurkan Area Komersial

"Pengalaman tersebut menjadi ilmu yang berharga mengenai proses perijinan yang rumit, masalah kemasyarakatan yang kompleks, dan pentingnya dukungan perbankan dalam pengembangan sebuah proyek perumahan,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat