androidvodic.com

Kepala Imigrasi Batam: Pelabuhan Tikus Ada Sebelum Imigrasi Berdiri - News

Laporan Wartawan News, M Zulfikar

News, BATAM - Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam, Yudi Kurniadi menyatakan menjamurnya pelabuhan tidak resmi atau yang kerap disebut pelabuhan tikus di Batam karena memang telah menjadi arus lalu lintas penyeberangan warga. Pelabuhan tikus itu sering disebut juga pelabuhan tradisional.

"Pelabuhan tikus itu ada sebelum berdirinya imigrasi," kata Yudi kepada wartawan, Jumat (15/11/2013).

Yudi menuturkan, pelabuhan tikus tersebut rawan untuk dijadikan sebagai pintu masuk barang ilegal. Menurutnya, segala macam aktivitas dapat ditemui di pelabuhan tikus tersebut, seperti masuknya arus barang, penjualan manusia, atau narkoba.

"Bahkan istrinya Nazaruddin pun menyatakan menggunakan pelabuhan tikus untuk keluar dari Indonesia," tuturnya.

Yudi mengatakan, meski kerap dilakukan patroli di sekitar pelabuhan tikus tersebut, pihaknya sulit untuk menangkap basah orang yang menggunakan pelabuhan ilegal itu. Menurutnya, pelabuhan tersebut digunakan saat dinihari hingga menjelang pagi.

"Kita sering kucing-kucingan dengan pengguna pelabuhan tikus," cetusnya.

Sementara, Kepala Divisi Imigrasi Kepulauan Riau, Ohan Suryana mengakui sulitnya untuk memberantas atau menghilangkan pelabuhan tikus tersebut. Padahal, pelabuhan tikus tersebut berpotensi untuk dijadikan jalur penyelundupan.

"Sulit kalau untuk menghilangkan pelabuhan tikus. Karena pelabuhan itu sudah ada sejak dulu, dimana menjadi pelabuhan yang digunakan masyarakat untuk menyeberang secara tradisional," kata Ohan.

Ohan menuturkan, saat ini ada sebanyak 160 pelabuhan tikus yang tersebar di seluruh Kepulauan Riau. 41 pelabuhan tikus antara lain tersebar di Batam dan di Tanjung Pinang ada 54 pelabuhan tikus.

"Luasnya lautan yang ada di Kepulauan Riau yang menjadikan menjamurnya pelabuhan tikus," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat