androidvodic.com

Kapal Tol Laut Kembali Layani Warga Sebatik - News

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

News, NUNUKAN - Kapal tol laut kembali melayani warga di perbatasan Republik Indonesia - Malaysia di Pulau Sebatik, setelah empat bulan terhenti karena telah berakhirnya kontrak pada 2017.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan, Jabbar mengatakan, kapal tol laut dirancanakan kembali beroperasi pada bulan ini dengan rute Tanjung Perak, Surabaya - Belang Belang - Sangatta - Nunukan - Sebatik.

"Kemungkinan kapal lebih besar berkapasitas 1.200 ton. Tahun lalu hanya 600 ton," ujarnya.

Dengan kapasitas yang lebih besar, kata dia, Pemerintah Kabupaten Nunukan juga dituntut untuk berinovasi menjaring pengusaha dan investor.

Baca: Bripka Eric Tambunan Dikeroyok Sekelompok Orang di Kampung Sejahtera

Ini demi kelancaran distribusi barang kebutuhan guna menyeimbangkan penyebaran pembangunan di wilayah perbatasan.

Menurutnya, konektivitas yang sangat kurang bakal menimbulkan tingginya biaya ekonomi dan mengurangi daya saing yang berimbas pada lambatnya pemenuhan kebutuhan di perbatasan.

Selain itu akan melemahkan produk lokal dibanding barang kebutuhan yang dipasok negara tetangga.

"Kami meminta camat inventarisir, siapa-siapa yang ikut gerai maritim? Konsumen wajib terdaftar dan memiliki pakta integritas. Kami harap Perusda akan tangani," katanya.

Perusahaan Daerah Nusa Serambi Persada sebelumnya telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan perusahaan daerah di Surabaya, Jawa Timur.

Baca: Mayat Bu Guru Reli Tergantung di Pohon Mangga, Diduga Dibunuh

Bahkan Kabupaten Nunukan sudah menerima permintaan pemesanan ikan hingga 100 ton ke Surabaya.

Selain itu, perusahaan daerah di Surabaya menawarkan untuk memasok minyak goreng, ayam serta barang non sembako seperti semen, keramik dan lainnya.

"Kami berharap Perusda NSP segera bergerak, libatkan Bumdes atau pengusaha," ujarnya.

Jabar mengatakan, beroperasinya kapal tol laut ini diharapkan bisa terkoneksi dengan program jembatan udara yang merupakan moda transportasi alternatif ke wilayah perbatasan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat