androidvodic.com

Pegadaian Hadirkan The Gade Creative Lounge, Tempat Milenial UGM Berkumpul dan Hasilkan Ide Kreatif - News

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

News, YOGYAKARTA  - PT Pegadaian menghadirkan The Gade Creative Lounge yang berada di lantai 4 Perpustakaan Utama Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sesuai dengan namanya, tempat ini bisa digunakan oleh milenial UGM untuk berkumpul maupun menuangkan ide kreatif mereka.

"Lounge ini didesain dengan konsep mini co-working space yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti layar LCD, komputer hingga perpustakaan kecil," kata Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto dalam keterangannya, Kamis (9/12/2021).

“Dengan dibangunnya Creative Lounge, pegadaian ingin mewadahi keinginan anak muda untuk belajar dengan tempat yang nyaman, bersih, dan didukung dengan fasilitas yang lengkap, dan tentunya dapat memberikan manfaat positif untuk mendorong dan menunjang semangat inovasi teman teman mahasiswa.

Selain menjadi tempat belajar santai, ada juga fasilitas mini golf serta permainan meja sepakbola yang ditempatkan di ruangan seluas 300 meter persegi dengan konsep terbuka.

Hingga saat ini The Gade Creative Lounge sudah tersedia di 8 Perguran Tinggi diantaranya Universitas Brawijaya, Institut Pertanian Bogor, Universitas Pakuan Bogor, Universitas Padjajaran, Universitas Budi Luhur, Universitas Airlangga dan Universitas Sumatera Utara.

Baca juga: Tanggap Bencana, Pegadaian Sigap Bantu Masyarakat Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Nantinya The Gade Creative Lounge akan hadir di beberapa perguruan tinggi lainnya baik swasta ataupun negeri yang tersebar di seluruh Indonesia.

Menurut Kuswiyoto, ini merupakan salah satu program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) Pegadaian di kampus. 

Program tersebut sudah dibangun dan akan terus dibangun untuk memberikan rasa nyaman pada civitas academica.

"Tujuannya adanya The Gade Creative Lounge ini kami ingin mengedukasi mahasiswa untuk bisa menyongsong masa depan bahwa cara orang bekerja sudah berubah saat ini," ungkap dia.

Dia menjelaskan, budaya kerja zaman sekarang dengan saat dirinya bekerja di bank pada tahun 1980-an berbeda. Belum lagi teknologi sekarang lebih maju daripada dulu.

"Dulu kerja di kantor rasanya seperti di kantor kelurahan karena masih pakai mesin ketik. Sekarang sudah era digital dan tempat duduknya diatur sebebas mungkin, tidak dikotak-kotakin lagi," ujarnya.

Maka dari itu, dia menilai bahwa mahasiswa zaman sekarang sudah berbeda pola pikirnya dibandingkan generasi terdahulu. Sekarang, mahasiswa lebih aktif, inovatif dan kreatif.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat