androidvodic.com

Sidang Pleno KMAN Berlangsung Tegang Hingga Bahas DOB, Begini Kata Steering Committee - News

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

News, SENTANI - Sidang pleno Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI berlangsung tegang hingga membahas daerah otonomi baru (DOB) di Papua.

Kebijakan DOB menurut seorang peserta harus dimasukkan di dalam rekomendasi namun ditolak oleh peserta sidang.

Baca juga: Tak Ada Voting, Pemilihan Sekjen AMAN Dilakukan Lewat Musyawarah Adat Para Peserta KMAN VI

Steering Committee, Abdon Nababan mengatakan AMAN dimana Papua yang jadi episentrum Masyarakat Adat di seluruh Nusantara sehingga terjadi ketegangan dalam diskusi.

"Masyarakat Adat Papua sedang mengalami satu kebanggan sebagai tuan rumah kongres dan mereka ingin hasil kongres betul-betul menjadi agenda penting di Papua,"ujarnya di Stadion Barnabas Youwe, Sentani, Sabtu (29/10/2022).

Usulan-sulan mereka, kata Abdon, sangat konkret misalnya AMAN lewat kongres ini didorong supaya bekerja lebih dekat lagi dengan Dewan Adat Papua (DAP).

Abdon yang juga menjabat Ketua Dewan Masyarakat Adat Nusantara Nasional (DAMANNAS) menjelaskan hal itu berdampak positif karena Papua sudah sangat jelas terbagi oleh 7 wilayah adat.

Lewat kongres ini mereka ingin bentuk struktur AMAN di 7 wilayah adat sehingga langsung bekerja dengan Masyarkat Adat tapi tidak bisa dilakukan sendiri, karena harus dengan Organisasi Masyarkat Adat yang sudah ada.

Baca juga: Suasana Meriah Hari ke-2 Acara Festival Danau Sentani dalam Rangkaian KMAN VI

"Tentu saja program-programnya sama yakni membangun sekolah adat, memastikan pendidkan adat yang masih hidup di Masyarkat Adat diperkuat, pemetaan wilayah adat diperluas,"jelasnya.

"Semangat Papua adalah agar Papua mendapat perhatian khusus karena banyak sekali masalah di Papua. AMAN diminta untuk lebih aktif menyuarakan suara di Papua." (*) 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat