Anak di Magelang Mengaku Racuni Keluarga karena Jadi Tulang Punggung, Kerabat Korban: Pembelaan Diri - News
News - Motif dari anak yang meracuni keluarganya di Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dibantah oleh kerabat korban.
Tersangka berinisial DDS (22) nekat meracuni tiga anggota keluarganya hingga tewas pada Senin (28/11/2022) karena didasari rasa sakit hati.
Adapun ketiga korban terdiri dari ayah, Abbas Ashari (58); ibu, Heri Riyani (54); dan anak pertama, Dhea Chairunisa (25).
DDS melakukan aksinya dengan mencampurkan racun ke dalam minuman korban.
Selain arsenik, petugas menemukan zat golongan sianida di bagian lambung korban.
Paman tersangka, Sukoco (69), membantah motif DDS yang mengaku tidak terima diminta membiayai seluruh kebutuhan keluarga.
"Sama sekali tidak betul (motifnya)."
"Kalau soal duit (uang) itu saya lihat itu, cukup lah," kata Sukoco, Kamis (1/12/2022), dilansir TribunJogja.com.
"Wong dia (tersangka) tidak bekerja kok, kalau jadi tulang punggung itu dasarnya apa, kan cuma untuk pembelaan diri saja."
"Orang tua yang selama ini yang menanggung."
"Malah tiap bulan orang tuanya yang ngasih uangnya," terangnya.
Baca juga: Bukan Arsenik, Ternyata Ini Jenis Racun yang Digunakan Pelaku untuk Bunuh Satu Keluarga di Magelang
Sukoco lalu menduga jika DDS yang memiliki beban berupa pinjaman.
"Ini yang saya masih cari dan gali apakah dia (tersangka) punya beban pinjaman di luar."
"Memang sejauh ini belum ada yang menyampaikan," imbuhnya.
![Penampakan kondisi rumah tempat penemuan jenazah di Mertoyudan, Magelang, Senin (28/11/2022) (kiri), dan ilustrasi racun (kanan). Paman dari anak yang meracuni tiga anggota keluarganya di Magelang, membantah motif tersangka.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kasus-pembunuhan-rf.jpg)
Terkini Lainnya
Sekeluarga Meninggal di Magelang
Paman dari anak yang meracuni tiga anggota keluarganya di Magelang, membantah motif tersangka.
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
5 Fakta Orangutan Setinggi Rumah Muncul ke Permukiman Warga, Diduga Tersesat Imbas Penebangan Liar
Ibu dan Balita Jadi Korban Tewas Longsor Tambang Emas di Gorontalo, Suaminya Belum Ditemukan
Pelatih Paskibra Kabupaten Sikka Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Pencabulan, Korbannya Siswa SMA
Sebut Masa Lalu, Rektor Unair Tetap Enggan Beberkan Alasan Sempat Copot Prof Bus Sebagai Dekan FK
Rektor Unair Kembalikan Jabatan Prof Bus Sebagai Dekan Fakultas Kedokteran, Keduanya Berpelukan