Terkini Lainnya
TOPIK
Tersangka kasus pembunuhan di Magelang menjalani proses rekonstruksi. Ia terlihat tidak tertekan ketika melakukan reka adegan pembunuhan.
Inilah kabar terbaru kasus pembunuhan satu keluarga di Magelang dengan racun sianida. Tersangka jalani reka ulang saat membunuh anggota keluarganya.
Terungkap motif utama pembunuhan kasus satu keluarga di Magelang. Tersangka tidak mampu mengembalikan uang modal Rp 400 juta dari orang tua.
Tersangka kasus pembunuhan di Magelang mengaku kesal sering ditagih uang investasi yang diberikan orang tuanya sebesar Rp 400 juta.
Pembunuhan ini sudah direncanakan oleh tersangka sejak 15 November 2022, sekitar pukul 21.00 WIB
Keluarga korban kasus pembunuhan di Magelang sepakat untuk tidak membela dan menjenguk tersangka yang kini telah ditahan.
Polisi mengungkap takaran zat kimia sianida yang digunakan Dhio untuk membunuh tiga anggota keluarganya di Magelang, Jawa Tengah.
Bahkan, hingga saat ini kedua keluarga masih enggan menjenguk tersangka yang sudah ditahan di Mapolresta Magelang.
DDS (22), pelaku pembunuhan terhadap keluarganya diharapkan dapat hukuman setimpal atas perbuatannya. Bahkan saudaranya pun masih enggan menjenguknya
DDS membeli arsenik dan sianida untuk membunuh keluarganya dengan menggunakan uang pemberian orang tuanya.
DDS membeli racun sianida dan arsenik secara online dengan uang dari orang tuanya. Racun itu kemudian digunakan untuk membunuh ayah, ibu, dan kakaknya
Dhio di mata sahabatnya adalah anak yang sering dimanja orang tua karena terlahir dari keluarga yang berkecukupan.
Dhio yang memberi minuman teh dan kopi bercampur racun sianida kepada orangtua dan kakaknya, sudah ditetapkan dan ditahan.
Dhio Daffa Syahdilla (22) mengaku tega menghabisi tiga keluarganya karena memendam dendam lama terhadap orangtuanya.
Kasus-kasus pembunuhan dengan sianida jadi inspirasi anak yang bunuh 3 anggota keluarganya, termasuk kasus Munir dan Mirna.
Polisi menanyakan kepada tersangka bagaimana dan darimana dia mempelajari hingga tega meracuni keluarganya sendiri.
Tersangka kasus pembunuhan satu keluarga di Magelang mengaku terinspirasi melakukan pembunuhan dari kasus Munir dan Mirna.
Polisi mengungkap kesehatan kejiwaan Dhio Daffa, si pembunuh sekeluarga di Magelang dalam kondisi baik.
Korban yang merupakan kakak dari tersangka kasus pembunuhan di Magelang pernah mengunggah momen kebersamaan mereka di media sosial.
DDS (22) ternyata terinspirasi dari kasus Munir hingga Mirna dalam melancarkan aksinya membunuh keluarganya.
DDS (22), seorang anak yang membunuh tiga anggota keluarganya di Magelang menyewa mobil untuk mengambil sianida dan arsenik.
Tersangka lancar jawaban, memberikan kronologis secara detail sehingga dengan gambaran yang bersangkutan memiliki ketahanan jiwa yang bagus
Terungkap jika Dhio Daffa memberikan racun sianida dengan jumlah dua sendok pada masing-masing gelas yang diminum para korban.
Terungkap jika Dhio Daffa memberikan racun sianida dengan jumlah dua sendok pada masing-masing gelas yang diminum para korban.
Paman dari anak yang meracuni tiga anggota keluarganya di Magelang, membantah motif tersangka.
DDS alias Dheo (22) pelaku pembunuh satu keluarga di Magelang ternyata menggunakan zat kimia sianida untuk lancarkan aksinya.
Mantan pegawai bank itu hanya membagikan momen bahagia dan menyejukkan bahkan membagikan kebersamaan dengan adiknya
Bukan Arsenik yang digunakan untuk membunuh satu keluarga di di Magelang, Deo Daffa (pelaku) ternyata gunakan sianida untuk meracuni keluarganya.
Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun menyebut DSS saat ini tidak memiliki pekerjaan.
Paman Dhio membantah jika Dhio merupakan tulang punggung keluarga dan menjelaskan jika Dhio justru yang menrusak perekonimian keluarga.