androidvodic.com

Tanggapan Amnesty International Indonesia soal Kerusuhan di Wamena yang Telan Korban jiwa - News

News - Kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023) menjadi sorotan beberapa pihak.

Termasuk Amnesty International Indonesia yang bergerak di bidang Hak Asasi Manusia (HAM).

Ketua Amnesty International Indonesia, Usman Hamid menyesalkan adanya korban saat kerusuhan yang terjadi karena dipicu isu penculikan anak tersebut.

“Kami menyesalkan jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi di Wamena kemarin," kata Usman Hamid kepada Tribun-Papua.com, Sabtu (25/2/2023).

Ia juga menegaskan, kekerasan tidak dapat dibenarkan, apapun bentuknya.

"Begitu pula penggunaan kekuatan yang eksesif oleh aparat negara di sana," ujarnya.

Pihaknya juga meminta untuk dilakukan investigasi.

Baca juga: Tanggapan DPD Pemuda Batak Papua soal Kerusuhan di Wamena yang Tewaskan 2 Anggotanya

"Apalagi muncul laporan bahwa beberapa warga tewas akibat tembakan. Harus ditelusuri melalui proses hukum yang adil dan tidak berpihak."

"Siapa pun pelaku penembakan itu, begitu pula pelaku perbuatan yang mengancam keselamatan jiwa, termasuk aksi pembakaran," sambungnya.

Ia juga mengatakan, tindakan kekerasan, terlebih yang timbulkan banyak korban jiba hanya meningkatkan eskalasi kekerasan dan konflik.

"Tindakan kekerasan, apalagi sampai menimbulkan banyak korban jiwa, hanya akan meningkatkan eskalasi lingkaran kekerasan dan konflik bersenjata di sana. Yang rugi semua pihak," ungkapnya.

Daftar Korban

Setidaknya 10 orang tewas akibat kerusuhan yang terjadi.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memastikan jumlah korban tewas akibat kerusuhan di Sinakma, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan sebanyak 10 orang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat