androidvodic.com

Soal Aturan Masuk Sekolah Jam 5 Pagi di NTT, DPR: Jadi Tidak Bijak jika Beratkan Siswa dan Orang Tua - News

News - Anggota Komisi X DPR RI, Fahmy Alaydroes memberikan tanggapannya terkait kebijakan yang dibuat Gubernur NTT, Viktor Laiskodat yang mewajibkan pelajar SMA/SMK untuk masuk sekolah mulai jam 5 pagi.

Fahmy menilai kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi ini perlu dipertimbangkan kembali.

Pasalnya menurut Fahmy, kebijakan ini tidak efektif dan efisien dalam mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah.

Fahmy memahami, Gubernur NTT membuat kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi ini untuk mendidik siswa agar terbiasa disiplin dan lebih bisa memanfaatkan waktu.

Namun menurut Fahmy kebijakan ini tidak menjadi bijak jika nantinya memberatkan banyak pihak termasuk siswa dan orang tua.

"Maksudnya baik, mendidik pelajar agar terbiasa disiplin, memanfaatkan waktu sejak dini hari."

Baca juga: Gubernur NTT Tantang Diskusi Tatap Muka Terkait Sekolah Jam 5 Pagi, Syaratnya Harus Berani

"Namun, kebijakan itu menjadi tidak bijak bila kemudian memberatkan, merepotkan, dan membuat gaduh banyak pihak, terutama pihak orang tua" kata Fahmy dilansir laman resmi DPR RI, Kamis (2/3/2023).

Terlebih menurut Fahmy, kebijakan ini bisa mengganggu kesempatan siswa dan guru untuk menjalankan ibadah.

Di antaranya ibadah menjalankan salat subuh di masjid bagi siswa dan guru yang beragama Islam.

Oleh karena itu, Fahmy menilai kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi ini akan memicu kontroversi di tengah masyarakat.

"Hal ini pasti akan memicu kontroversi di tengah masyarakat", jelasnya.

Baca juga: Politisi PKS Minta Gubernur NTT Tak Bikin Kebijakan Mengada-ada soal Jadwal Masuk Sekolah Siswa SMA

Lebih lanjut, Fahmy menuturkan, proses pendisiplinan siswa dan peningkatan mutu pendidikan bisa dilakukan dengan beragam cara.

Bukan hanya dengan membuat kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi saja.

Fahmy pun meminta Pemprov NTT bisa membuat kebijakan pemenuhan standar mutu pendidikan yang tidak mengada-ada.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat